Begini progres penataan ulang frekuensi 2.1 GHz
Begini progres penataan ulang frekuensi 2.1 GHz. Indosat Ooredoo menjadi operator pertama yang melaksanakan refarming ini di cluster Kalimantan Tengah dan Kepulauan Bangka Belitung. selama pelaksanaan refarming ini ditemui adanya kendala-kendala di lapangan terutama oleh pengguna pita 2.1 GHz eksisting.
Sampai saat ini pelaksanaan penataan ulang (refarming) pita frekuensi radio 2.1 GHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler sudah memasuki minggu ke-12 sejak dimulai pada tanggal 21 November 2017 lalu. Indosat Ooredoo menjadi operator pertama yang melaksanakan refarming ini di cluster Kalimantan Tengah dan Kepulauan Bangka Belitung.
Refarming ini dilatarbelakangi oleh kesepakatan bersama antara Pemerintah dengan pengguna pita 2.1 GHz eksisting pada November 2016 bahwa setelah proses seleksi akan dilanjutkan dengan proses refarming. Setelah proses seleksi dilakukan, Tri Indonesia ditetapkan sebagai pemenang seleksi pita frekuensi radio 2.1 GHz pada Blok 11 dan Indosat Ooredoo ditetapkan sebagai pemenang seleksi pada Blok 12.
-
Mengapa industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang? Pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Bagaimana Telkom menghadapi evolusi dunia telekomunikasi? “TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya.. Untuk itu, mereka menetapkan strategi Five Bold Moves yang sejalan dengan tren global untuk mengantisipasi kondisi market telco Indonesia dimana layanan legacy kian stagnan dan menurun. Fokus strategi tersebut pada digital connectivity, digital platform, digital services.
-
Bagaimana Indosat Ooredoo Hutchison menanggapi tuduhan kebocoran data Pusat Data Nasional? “Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, senantiasa menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya," jelas dia.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Apa yang ditawarkan dalam kolaborasi Vidio dan Telkomsel? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
-
Kapan kolaborasi Vidio dan Telkomsel ini berlaku? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
Tujuan dilakukannya refarming pita frekuensi radio 2.1 GHz ini adalah agar diperoleh tingkat pemanfaatan spektrum yang paling optimal, yakni dengan membuat penetapan pita frekuensi radio yang berdampingan (contiguous) untuk setiap penyelenggara jaringan bergerak seluler yang pada akhirnya akan memberikan solusi terbaik mengatasi Network Congestion. Ujungnya adalah masyarakat pengguna layanan seluler dapat menikmati kualitas yang lebih baik.
"Keberlangsungan refarming hingga saat ini tentunya tidak lepas dari kolaborasi dan kerja sama yang baik antara Pemerintah dengan para penyelenggara pita 2.1 GHz. Peran Pemerintah melalui Direktorat Penataan Sumber Daya, Direktorat Pengendalian SDPPI, dan UPT Bidang Monitor Spektrum Frekuensi Radio seluruh Indonesia adalah memastikan blok-blok frekuensi yang akan diduduki oleh pengguna pita 2.1 GHz yang melakukan refarming telah bersih dari gangguan dan siap untuk digunakan," ujar Plt Kepala Humas Noor Izza melalui keterangan resminya, Rabu (7/2).
Diakui Noor, selama pelaksanaan refarming ini ditemui adanya kendala-kendala di lapangan terutama oleh pengguna pita 2.1 GHz eksisting. BTS yang down pada saat dilakukannya refarming merupakan kendala yang paling banyak ditemui, selain itu ada juga kendala-kendala minor seperti data administrasi networkelement yang mismatch.
"Keadaan force majeure juga dapat menjadi kendala dalam refarming ini, sebagai contoh meletusnya Gunung Agung pada Desember lalu, namun hal ini dapat segera diatasi dan tidak menghambat refarming di wilayah Bali yang saat itu sedang dilakukan oleh Indosat Ooredoo," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, proses refarming ini terbagi dalam 42 cluster (wilayah) yang rencananya diselesaikan dalam waktu 156 hari kalender. Dalam proses tersebut akan dilakukan 159 kali proses perpindahan blok oleh 3 operator yang melibatkan jumlah site lebih dari 8.000 BTS.
Baca juga:
Masing-masing orang punya kebutuhan paket data berbeda-beda
Indosat Ooredoo sebut bangun 17 BTS USO di lokasi terpencil
Masa liburan akhir tahun, Indosat Ooredoo tingkatkan kapasitas jaringan
Tata ulang frekuensi 2,1 GHz mulai dilakukan
Tak lagi jabat bos Indosat, Alexander Rusli jadi angel investor