Begini Ribetnya Orang Dulu Mau Edit Foto sebelum Ada Photoshop
Banyak hal teknis yang cenderung sulit untuk mengedit foto sebelum ada aplikasi.
Banyak hal teknis yang cenderung sulit untuk mengedit foto sebelum ada aplikasi.
Begini Ribetnya Orang Dulu Mau Edit Foto sebelum Ada Photoshop
Sebelum masuknya Era Adobe Photoshop menjamur dalam dunia fotografi modern, ternyata ratusan tahun lalu para seniman khususnya di bidang fotografi menggunakan teknologi modern untuk memanipulasi atau mengedit foto.
Retouching foto merupakan istilah yang hadir setelah penemuan kamera. Sejak saat itu industri foto melejit. Salah satu teknik yang paling terkenal kala itu adalah “Manipulasi Foto”.
Teknik ini digunakan untuk mengubah atau memanipulasi isi foto. Awalnya teknik ini digunakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan hasil jepretan pada kamera di awal abad ke-18.
-
Apa saja aplikasi edit foto terbaik yang direkomendasikan? Dari fitur canggih hingga antarmuka yang ramah pengguna, berikut adalah daftar aplikasi edit foto terbaik yang dirangkum dari beberapa sumber pada Kamis (7/12/2023).
-
Kapan foto tersebut diambil? Inilah potret lawas Annisa Pohan saat masa pacaran dengan AHY. Dalam foto tersebut, tatapan mata keduanya berhasil membuat banyak netizen gemas.
-
Kapan menggabungkan foto biasanya dilakukan? Menggabungkan foto merupakan hal yang sering dilakukan sebelum membagikan konten di media sosial.
-
Kapan foto diambil? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Kenapa aplikasi edit foto penting bagi pecinta fotografi? Di era di mana fotografi semakin meresap dalam kehidupan sehari-hari, memiliki alat yang kuat untuk mengedit foto menjadi suatu keharusan bagi para pecinta fotografi.
-
Apa yang membuat foto bertiga dianggap membawa sial? Banyak orang percaya bahwa ketika seseorang difoto bersama dua orang lainnya, hal tersebut akan membawa nasib buruk dan sial bagi mereka.
Untuk melakukan teknik tersebut, para fotografer saat itu melakukan retouching foto di darkroom studio yang didukung oleh sejumlah alat seperti manipulasi kimia, cat, serta tinta.
Foto: LC Handy/ the United States Library of Congress
Selain menggunakan alat-alat tersebut, ternyata teknik manipulasi foto juga pada saat itu dilakukan dengan cara dodging, burning, vibrating, blurring, airbrushing, painting, dan juga coloring.
Dalam melakukan manipulasi dengan tingkat teknik yang lebih sulit, para fotografer juga menggunakan banyak alat pendukung seperti kaca pembesar, kapas, kuas, penghapus, palet, arang, timbangan, dan banyak lagi alat-alat lainnya.
Foto: Pixabay/siala
Teknik manipulasi yang digunakan oleh para fotografer zaman dulu ternyata tidak melulu mempunyai tujuan baik.
Bahkan, sebagian hasil dari teknik manipulasi foto digunakan untuk memanipulasi catatan sejarah.
Mereka juga menghilangkan sebagian foto dengan menaikkan tingkat kecerahan menggunakan teknik lukis seni rupa.
Teknik memanipulasi foto pada saat itu juga digunakan untuk menambah efek dramatis dari hasil jepretan yang didapat.
Contohnya, pada foto yang diambil masa perang Krimea tahun 1855. Foto tersebut diberi judul “ The Valley of the Shadow of Death” yang mengandung semacam misteri di dalamnya.
Foto tersebut sengaja dibuat seakan-akan mengandung misteri.
Insinyur Optik, Dennis Purcell menjelaskan sebagai seorang fotografer hal itu digunakan agar para penikmat hasil fotografi dapat merasakan keadaan di lapangan saat terjadi perang.
Foto: Pixabay/PublicDomainPictures
Manipulasi foto juga bisa digunakan untuk mengubah objek-objek lain. Kegunaannya yang beragam juga menjadikan para fotografer kala itu banyak melakukan kreasi yang tak jarang digunakan sebagai bahan propaganda dan cemoohan.
Foto: photo-restoration.co.uk