Bicara Privasi Data, Tim Cook Prihatin
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pasar periklanan digital (digital advertising) telah menyerang privasi pribadi selama beberapa dekade.
CEO Apple Tim Cook pekan lalu membuka konferensi Computers, Privacy & Data Protection secara online. Sesuai namanya, konferensi ini membahas beragam hal tentang privasi data.
Setelah ditayangkan secara langsung pekan lalu, pidato Tim Cook kini diunggah secara resmi ke kanal YouTube Apple. Dalam video 12 menit itu, dia kembali mengungkapkan keprihatinannya tentang privasi data dan keamanan data.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Kapan Apple merilis iPod? Melansir Majalah Mixdown, Selasa (18/6), pada bulan Oktober 201, perusahaan teknologi Apple merilis perangkat media portabel iPod.
-
Kapan cek Apple ditulis? Cek tersebut ditulis tangan langsung oleh sang pendiri Apple, Steve Jobs dengan jumlah transaksi sebesar 4,01 USD pada tanggal 23 Juli 1976.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Bagaimana Apple memenuhi persyaratan untuk masuk ke pasar Indonesia? Apple memang telah patuh terhadap peraturan yang ada sehingga bisa masuk dan melakukan pemasaran di Indonesia. Dengan memenuhi peraturan milik Indonesia, seperti yang juga dilakukan oleh perusahaan asing lain, Usman mengira bahwa pemerintah telah memberikan akses yang setara kepada semua perusahaan, termasuk kepada perusahaan Starlink yang juga akan masuk ke pasar retail Indonesia.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pasar periklanan digital (digital advertising) telah menyerang privasi pribadi selama beberapa dekade.
Untuk itu, Apple ingin menghentikan kebiasaan itu dengan memberikan hak pada pengguna untuk memilih apakah mereka ingin dilacak atau tidak.
"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, jika kita menerima dan seolah tidak dapat menghindari segala sesuatu dalam hidup kita dikumpulkan dan dijual, kita kehilangan lebih dari sekadar data, kita kehilangan kebebasan menjadi manusia," tutur Cook.
Namun Cook menyatakan saat ini merupakan musim baru yang penuh harapan. Dia menyebut saat ini waktu yang tepat untuk menaruh perhatian lebih dan reformasi.
Secara khusus, dia mengatakan GDPR (General Data Protection Regulation) telah memberikan landasan penting bagi hak privasi di seluruh dunia. Karenanya, penerapan dan penegakannya harus dilanjutkan.
"Tapi kita tidak bisa berhenti di situ. Kita harus berbuat lebih banyak. Dan kami sudah melihat kemajuan yang penuh harapan di seluruh dunia, termasuk inisiatif pemungutan suara yang berhasil memperkuat perlindungan konsumen di California," tuturnya.
Apple Jamin Privasi
Sebagai bukti untuk mendukung perubahan itu, dia menjelaskan Apple kini juga sudah melakukan beberapa cara revolusioner untuk menjamin privasi pengguna di ekosistemnya.
"Yang pertama adalah ide sederhana tapi revolusioner yang kami sebut label nutrisi privasi," tuturnya. Lewat aturan baru ini, setiap aplikasi termasuk besutan Apple harus berbagi informasi mengenai data apa saja yang dikumpulkan termasuk praktik privasinya.
Informasi itu juga harus ditampilkan di App Store dengan cara yang mudah dipahami termasuk direspons setiap pengguna. Langkah lain yang juga dilakukan Apple adalah fitur App Tracking Transparency (ATT).
"Pada dasarnya, ATT adalah tentang mengembalikan kontrol pada pengguna, memberi mereka kesempatan berbicara mengenai data mereka," tutur Tim.
Sebagai informasi, fitur ini sudah diperkenalkan Apple Desember 2020 pada iOS 14.4 dan wajib diikuti oleh para pengembang.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar