Bos Northstar: Saham kami di Go-Jek semakin berkurang
PT Go-Jek Indonesia mendapat modal baru senilai USD 550 juta atau setara Rp 7,2 triliun
Awal Agustus lalu, PT Go-Jek Indonesia mendapat modal baru senilai USD 550 juta atau setara Rp 7,2 triliun. Dana segar ini datang dari konsorsium investor global, yakni KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets.
Investasi terbesar perusahaan teknologi di Asia Tenggara dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini tentu memiliki konsekuensi, terutama bagi pemegang saham lama Go-Jek. Kehadiran pemegang saham baru itu tentu berdampak kepada pemegang saham lama. Entah kepemilikan sahamnya berkurang (terdilusi) atau mungkin hengkang sekalian.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Kapan hasil studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia diluncurkan? Menko Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Salah satu pemegang saham Go-Jek Indonesia adalah NSI Ventures, anak usaha dari Northstar Group, perusahaan investasi berbasis di Singapura. NSI Ventures dibentuk Northstar pada 2014 dengan fokus early stage investing startup di Asia Tenggara. Pada 2014, NSI berinvestasi di PT Go-Jek Indonesia, Redmart Limited, dan Zimplistic Pte Ltd. Pada 2015, Northstar Group menyuntik dana ke NSI Ventures sebesar USD 90 juta.
Bagaimana kepemilikan saham NSI Ventures, setelah investor baru Go-Jek masuk?
Co-Founder & Managing Partner Northstar Group, Patrick Walujo, hanya senyum kecil kepada Merdeka.com saat menemuinya di sela acara Indonesia Fintech Festival & Conference 2016 di ICE BSD City, Senin (29/8) sore.
Meski mau buka mulut sedikit, dia menjelaskan, di-funding terbaru Go-Jek kemarin, Northstar sebenarnya masih ikut berpartisipasi juga. Namun, nilainya tidak besar. Patrick tidak mau menyebutkan nominalnya.
"Funding terbaru kemarin kami ikut, tapi kecil nominalnya, karena di awal-awal Go-Jek, kami investasi besar sekali. Karena itu, kepemilikan saham kami di Go-Jek terdilusi pasca-funding baru kemarin," kata Patrick kepada Merdeka.com.
Sayang, Patrick tidak bersedia menyebutkan berapa persen saham NSI yang terdilusi. Begitu juga saat ditanya jumlah kepemilikan sahamnya sekarang di Go-Jek Indonesia.
"Rahasia soal itu, tanya Nadiem saja (CEO Go-Jek)," pungkas dia.
Go-Jek Indonesia saat ini memiliki 12 layanan. Selengkapnya, Go-Ride untuk layanan transportasi sepeda motor, Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, Go-Box, Go-Massage, Go-Clean, Go-Glam, Go-Tix Go-Busway, dan yang teranyar Go-Pay (dompet virtual untuk bertransaksi).
Saat ini Go-Jek memiliki lebih dari 200.000 mitra driver ojek dan mobil, lebih dari 35.000 penyedia layanan Go-Food, serta lebih dari 3.000 penyedia jasa on-demand lainnya. Aplikasi mobile Go-Jek telah diunduh sebanyak 10 juta di sistem operasi Android di pekan kedua Agustus.
Baca juga:
Investree.id incar dana kelola Rp 100 Miliar di tahun 2017
Startup Weekend Jakarta ajak anak muda buat startup secara kilat
Wujudkan mimpi lebih cepat lewat barang bekas
Startup Cubeacon incar juara di ASEAN ICT Award 2016
Traveloka ingin jadi raja online travel di Asia Tenggara
BeKraf siapkan startup Indonesia tembus World Cup 2017