Canggih! Google Map bisa lacak lubang penyebab kecelakaan di jalan
Pengguna bisa menghindari jalan berlubang dengan GPS yang terpasang di mobil
GPS yang dikembangkan Google adalah penunjuk jalan yang efektif untuk Anda yang sedang bepergian. Namun, kini GPS bukan hanya untuk navigasi dan petunjuk jalan saja. Baru-baru ini, Google telah mengajukan paten untuk cara melacak lubang pada jalan yang rusak.
Seperti dilansir dari The Verge, Google akan melacak lubang jalan di seluruh Amerika Serikat menggunakan sistem navigasi GPS mobil dan sensor lainnya.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari kerja sama Telkomsel dan Google? Layanan RBM akan tersedia untuk pelanggan Telkomsel di Indonesia dan bagi pelanggan pemegang saham Telkomsel, Singtel, di Singapura, dengan mempertimbangkan ketersediaan perangkat yang sudah mendukung teknologi ini.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
GPS dan sensor ini bisa mendeteksi bagian jalan yang rusak dan menyimpan informasi tersebut ke dalam database. Navigasi GPS pada mobil tersebut, akan menunjukkan rute yang memiliki jalan lebih halus dan tidak bergelombang.
Google akan memantau getaran mobil ketika melewati jalan bergelombang. Dengan melakukan hal tersebut dibanyak mobil, Google bisa menentukan lubang yang bermunculan di berbagai jalan dan nantinya akan mengingatkan pengguna.
Semakin banyak data kerusakan jalan yang dikumpulkan, itu lebih baik, karena saat ini banyak negara yang masih kurang memadai dalam hal infrastruktur. Amerika sendiri telah kehilangan sekitar Rp 1 biliun (1000 triliun) setiap tahun akibat hilangnya waktu produktif dan terbuangnya bahan bakar dengan sia-sia akibat macet.
Sebenarnya, bukan Google yang pertama kali mencoba ide kreatif ini. Kota Boston telah menjalankan program selama beberapa tahun terakahir, yang disebut dengan Street Bump. Pada dasarnya fungsinya sama, namun Street Blump merupakan aplikasi mobile yang mengumpulkan data dari ponsel pengemudi.
Harusnya, ide Google ini juga ide yang bagus untuk diterapkan di berbagai negara. Inovasi tersebut bisa mencegah kecelakaan dan rusaknya kendaraan yang melintas
(mdk/lar)