Dampak Pandemi, Pengembang Gim Activision Blizzard Rumahkan Karyawan
Dampak Pandemi, Pengembang Gim Activision Blizzard Rumahkan Karyawan
Pengembang gim Call of Duty Mobile yakni Activision Blizzard, beberapa waktu lalu mengumumkan dirumahkannya 50 karyawan.
Ke-50 karyawan yang di-PHK berasal dari berbagai divisi, yang sebagian besar terkait dengan acara eSport langsung (offline). PHK ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Apa game paling seru yang mendapatkan peringkat teratas? The Legend of Zelda: Breath of the Wild memuncaki peringkat pertama dengan gameplay yang sangat memuaskan.
-
Kapan serangan terhadap gamer meningkat? Pakar Kaspersky percaya bahwa tingkat keberhasilan yang lebih tinggi pada tahun 2024 dapat dijelaskan oleh tren yang diamati dalam perkembangan terkini lanskap ancaman siber secara umum.
-
Kapan Gendang Pampat dimainkan? Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat. Dikutip dari Instagram @penerbit.brin, permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban. Tak hanya saat upacara adat, permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kebersamaan mereka.
-
Di mana permainan congklak berasal? Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno timur tengah.
-
Kenapa para penjahat siber memilih game untuk melakukan serangan? Kemungkinan besar, penjahat dunia maya memilih metode serangan ini berdasarkan popularitas game di kalangan pemain, serta kemampuan gamer untuk menggunakan cheat dan mod. Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
Mengutip laman The Verge via Tekno Liputan6.com, Activision Blizzard menyebut, PHK ini merupakan salah satu dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan perusahaan.
Perusahaan juga mengatakan, pandemi Covid-19 telah berpengaruh pada keberlangsungan acara fisik liga eSports dan merupakan imbas dari kebiasaan penonton yang berubah selama setahun terakhir.
"Pemain makin memilih untuk terhubung dengan gim kami secara digital dan tim eSports seperti olahraga tradisional, hiburan, dan industri penyiaran harus menyesuaikan bisnisnya karena dampak pandemi pada acara langsung (acara fisik)," kata juru bicara Activision Blizzard dalam pernyataan kepada Bloomberg.
Dapat Pesangon
Masih menurut Bloomberg, karyawan yang di-PHK akan mendapatkan pesangon sebesar tiga bulan gaji, tunjangan kesehatan untuk 12 bulan ke depan, dan gift card senilai USD 200 untuk platform PC Battle.net Activision Blizzard.
PHK juga mencakup beberapa karyawan di perusahaan mobile King milik Activision, yang merupakan pengembang gim Candy Crush.
Pilih Beralih ke Liga Online
Perlu diketahui, Activision Blizzard mengoperasikan dua liga esport besar untuk dua waralaba populernya, yakni Blizzard Overwatch dan Call of Duty Activision.
Kedua liga ini memiliki produksi global yang berorientasi pada perjalanan yang direncanakan untuk tahun 2020, sebelum pandemi. Namun, keduanya harus dialihkan ke produksi online dan gim jarak jauh.
"Kami belajar banyak tahun lalu, dalam hal bagaimana liga dapat beralih ke gim online dan kami akan meneruskan praktik terbaik dari itu," kata Presiden Olahraga dan Hiburan Activision Blizzard Tony Petitti.
Petitti mengatakan, beralih ke gim online merupakan reaksi atas kondisi saat ini dan pihaknya tetap berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi liga, pemilik, tim, dan penggemar.
Perusahaan juga mengatakan pihaknya sangat optimistis dengan bisnis esports yang berkembang dengan fokus baru untuk produksi online.
Sekadar informasi, meski bisnis esport perusahaan menderita selama pandemi, bisnis inti Activision Blizzard berjalan dengan sangat baik.
Berdasarkan laporan pendapatan kuartal terbaru perusahaan, pendapatan tahun 2020 melebihi perkiraan Wall Street. Hal ini berkat kesuksesan gim Call of Duty Mobile dan gim battle royale Warzone yang terus berlanjut.
"Dalam tahun yang penuh kesulitan ini, karyawan kami luar biasa bertekad memberikan koneksi dan kegembiraan kepada 400 juta pemain kami di seluruh dunia," kata CEO Activision Blizzard Bobby Kotick.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani