Demi startup lokal, Universitas Ma Chung adakan 'RealizingIdeas'
Workshop startup ini diharapkan bisa mengembangkan budaya startup lokal
Pusat penelitian Universitas Ma Chung Malang, MRCPP (Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments) tergerak untuk menghidupkan startup lokal di area Malang dan Indonesia lewat Workshop Realizing Ideas bertajuk 'Equipping Your Ideas with Technical Tools.
Pada acara yang dihelat hari Rabu kemarin (10/12), MRCPP menghadirkan pembicara-pembicara yang berpengaruh di dunia startup Malang dan Jakarta untuk ikut membangun budaya startup Indonesia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Tiga penggerak startup nasional seperti Muhammad Fauzil Haqiqi (CEO 7treedigital), Hadi Apriliawan (CEO CV. Inovasi Anak Negeri), dan Badarudin Motik (Business Development kitabisa.com) hadir untuk membagikan ilmu dan memotivasi anak muda Malang untuk ikut serta mengembangkan startup lokal.
"Jawa Timur itu mempunyai potensi sumber daya alam dan manusia yang besar, sayang sekali bila tidak ada startup lokal dengan anak-anak muda lokal yang bisa memajukan ekonomi itu," ujar Muhammad Bening Tirta, selaku Ketua Panitia Workshop Realizing Ideas dan Research Assistant dari MRCPP.
Dalam workshop yang diadakan di gedung RnD lantai 6 Universitas Ma Chung itu, muncul kisah-kisah sukses dari startup lokal. Yang pertama adalah kisah 7treedigital yang kini sudah menjadi startup solusi terkemuka di tanah air dengan produk-produk yang tersebar di perusahaan besar tanah air.
Selain itu, ada pula kisah sukses sekaligus inspiratif dari Hadi Apriliawan yang mulai dari nol mengembangkan teknologi kejut listrik untuk susu sapi. Saat ini, Hadi telah berhasil membuat CV. Inovasi Anak Negeri yang teknologi kejut listrik-nya mendapat bantuan pengembangan dari Amerika hingga setengah miliar!
Sementara acara puncak diakhiri dengan kiat-kiat mencari dana untuk mengembangkan startup lewat dunia crowdfunding atau pengumpulan dana masal secara online.
"Kita membuat asosiasi crowdfunding untuk membantu masyarakat agar bisa lebih mengetahui apa sih itu crowdfunding. Setelah 'pesan' crowdfunding itu dikenal, maka orang bisa langsung tahu arah tujuan dari crowdfunding," ujar Business development kitabisa.com itu.
Menurut Badarudin, setelah konsep crowdfunding dimengerti oleh masyarakat Indonesia, maka startup-startup lokal bisa lebih mudah menjaring dana untuk mengembangkan startup mereka. Pria berkacamata itu berharap startup lokal kelak bisa seperti startup luar negeri yang memanfaatkan situs crowdfunding seperti kickstarter untuk berkembang.
(mdk/bbo)