Deretan Teknologi Canggih Pertama Kali Dihadirkan di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 Qatar memberikan kejutan-kejutan yang tak terduga. Terutama soal inovasi teknologinya. Deretan-deretan kecanggihan teknologi benar-benar ditunjukan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar ini.
Piala Dunia 2022 Qatar memberikan kejutan-kejutan yang tak terduga. Terutama soal inovasi teknologinya. Deretan-deretan kecanggihan teknologi benar-benar ditunjukan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar ini.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 32 negara dan 64 babak pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar akan disuguhkan. Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar ini diselenggarakan mulai 20 November hingga 18 Desember 2022. Tentu saja, jutaan penonton akan memadati tontonan pesta bola ini.
-
Di mana Piala Dunia FIFA 2022 diadakan? Piala Dunia FIFA 2022 adalah turnamen Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di negara Arab, tepatnya di Qatar.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Timnas Indonesia tampil dengan performa yang mengesankan saat berhadapan dengan Arab Saudi. Meskipun sering berada di bawah tekanan, Skuad Garuda berhasil melakukan tujuh percobaan tembakan. Pertandingan ini berlangsung pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang diadakan pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Di Stadion King Abdullah, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.
-
Kapan Timnas Indonesia tiba di Arab Saudi untuk kualifikasi Piala Dunia 2026? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Di mana pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Di Stadion King Abdullah, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.
-
Di mana pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Arab Saudi akan dihelat? Indonesia menjalani laga tandang ke markas Arab Saudi di Stadion King Abdullah, Jumat 6 September 2024.
-
Di mana Piala Dunia 2026 akan diadakan? Meskipun begitu, Van Dijk yakin bahwa ia masih mampu tampil di level tertinggi bersama tim nasional Belanda di turnamen yang akan diadakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat tersebut.
Lalu, apa saja kecanggihan teknologi yang dipamerkan di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar ini?
Merdeka.com mencoba merangkum deretan inovasi teknologi pada Piala Dunia 2022 Qatar dari tommoroworldstoday, Selasa (22/11). Berikut aneka teknologi yang diterapkan pada pesta sepak bola dunia ini:
1. Al Rihla
Al Rihla sebagai bola resmi pada perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar merupakan salah satu inovasi teknologi yang dianggap penting dalam turnamen kali ini. Bola ini disematkan sensor gerak.
Sensor ini memberikan pengetahuan yang belum pernah ada sebelumnya ke dalam setiap elemen pergerakan bola. Sederhananya teknologi bola ini disebut juga Semi-Automated Offside Technology (SAOT).
Al Rihla ini ditenagai oleh baterai yang dapat diisi ulang. Hebatnya lagi, teknologi ini tidak terlalu mencolok bagi pemain dan tidak memengaruhi performa bola. Berkat teknologi itu, data yang direkam oleh bola mampu mendeteksi sentuhan yang tidak jelas untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan pada Video Assistant Referees (VAR) dan teknologi offside semi-otomatis.
2. Semi-Automated Offside Technology
Setiap penggemar sepak bola sangat menyadari aturan offside. Aturan tersebut telah berubah berkali-kali sepanjang sejarah, bersifat subyektif, dan telah menentukan hasil dari banyak pertandingan.
Untuk memungkinkan video dan pejabat pertandingan di lapangan membuat keputusan offside yang lebih cepat, lebih akurat, dan lebih dapat direproduksi, Qatar 2022 menerapkan Semi-Automated Offside Technology atau teknologi offside semi-otomatis.
Teknologi berbasis kecerdasan buatan ini menggunakan dua belas kamera khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan hingga 29 titik data setiap pemain dan 50 kali per detik. 29 poin data yang dikumpulkan mencakup semua tungkai dan ekstremitas yang relevan ketika terjadi offside.
Ketika wasit memutuskan offside, maka sistem akan menghasilkan gambar 3D untuk menunjukkan lokasi penyerang dan bek saat bola dimainkan.
Animasi ini kemudian akan ditampilkan di layar di dalam venue, serta dibagikan ke TV untuk kemudian diteruskan kembali ke penggemar yang menonton di rumah. FIFA telah memperkenalkan teknologi untuk Qatar sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam sepak bola.
3. FIFA Player App
FIFA telah mengembangkan aplikasi ini berdasarkan masukan dari pemain profesional, bekerja sama dengan FIFPRO, perwakilan global pesepakbola profesional. Aplikasi ini akan digunakan pertama kalinya di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa para pemain sangat tertarik dengan data performa mereka sendiri dan ingin mendapatkan akses mudah ke informasi tersebut. FIFA Player App ini akan memberikan data berdasarkan kinerja masing-masing pemain itu.
4. Bonocle dan Feelix Palm
Agar penggemar tunanetra dapat menikmati Piala Dunia 2022 Qatar, Bonocle dan Feelix Palm digunakan. Bonocle adalah platform hiburan braille pertama di dunia. Dengan menggunakan fungsi transcoding dan teknologi Bluetooth, individu tunanetra dapat turut merasakan kegembiraan Piala Dunia 2022 Qatar seperti orang lain.
Seperti yang dijelaskan oleh pendiri Boncole, Bonocle akan memungkinkan komunitas tunanetra di seluruh dunia untuk mengalami Piala Dunia 2022 dengan cara baru yang belum pernah ada sebelumnya.
"Ini akan menghilangkan penghalang yang membatasi orang buta dan membuka pintu bagi mereka untuk menjelajah hal-hal baru dan tempat-tempat baru," terang dia.
Sementara Feelix Palm adalah komunikator telapak tangan dengan fitur taktil, juga akan digunakan di Qatar. Dengan menggunakan impuls listrik, Feelix Palm menawarkan pesan seperti huruf braille kepada tunanetra tanpa membatasi gerakan fisik atau pendengaran mereka.
5. Teknologi Pendingin Stadion
Tujuh dari delapan stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar menampilkan teknologi pendinginan canggih untuk menjaga suhu stadion sekitar 68° F atau suhu ideal untuk pemain dan penggemar.
Diperkirakan 40 persen hemat energi dibandingkan dengan teknik pendinginan konvensional. Saud Abdulaziz Abdul Ghani atau saat ini terkenal dengan julukan Dr. Cool adalah orang di balik tugas besar ini.
"Hal terbesar yang merugikan Anda saat mencoba mendinginkan stadion adalah pembukaan atap stadion karena di situlah udara panas eksternal masuk. Itulah mengapa mempelajari di mana udara dapat keluar dan bagaimana kita dapat mendorong dan menarik kembali udara berbeda dari satu stadion ke stadion lainnya karena bergantung pada bentuk, tinggi, dan lebarnya," kata dia.
Untuk menyesuaikan dengan tantangan ini, stadion dirancang agar udara dingin masuk melalui tribun dan nosel besar di lapangan. Melalui teknik sirkulasi udara, udara hangat disedot ke dalam sistem pendingin stadion, dibersihkan dengan air, didinginkan kembali, disaring, dan dipompa keluar lagi. Ini juga memurnikan udara.
Lebih lanjut memastikan kenyamanan kipas, diffuser di bawah kursi mendorong udara keluar untuk mengalirkannya dengan lembut. Selain itu, sensor di sekitar stadion akan menjaga suhu tetap konstan dan menyesuaikan aliran udara untuk tempat duduk di tempat teduh atau di bawah sinar matahari.
6. Ladang Panel Surya
Terletak di Al Kharsaah, sebelah barat Doha, ladang surya yang terdiri lebih dari 1,8 juta panel surya di tanah seluas 10 km2 serta menghasilkan 800 MW listrik.
Praktis, menjadikannya sebagai salah satu ladang panel surya terbesar di wilayah ini. Ini merupakan PLTS pertama yang dibangun oleh Qatar. Nantinya PLTS ini juga akan memasok kebutuhan energi bersih untuk stadion-stadion Piala Dunia 2022.