Ada Spesies Pohon yang Disebut Ilmuwan Paling Kesepian di Dunia, Tak Bisa Berkembang Biak Sebelum Temukan Jodoh
Oleh sebab itu, kini ilmuwan sedang mencoba menemukan pasangannya lewat teknologi artificial intelligence (AI).
Di dunia ini, ada satu spesies pohon yang disebut ilmuwan paling kesepian. Ia hidup sendiri. Pohon ini ada bahkan sebelum zaman dinosaurus. Namanya sikas Wood atau dalam bahasa latinnya Encephalartos Woodii.
Mengutip LiveScience, Sabtu (27/7), pohon yang kesepian ini menurut para ilmuwan adalah specimen jantan. Ditemukan pada 1895 oleh ahli botani John Medley Wood di Hutan Lindung Ngoye, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.
-
Kenapa pohon ini hampir punah? Mereka terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan oleh kebakaran hutan yang merajalela yang sesekali mengamuk di wilayah New South Wales ini.
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
-
Apa jenis tanaman langka di Kebun Raya Liwa? Salah satu tanaman langka yang ada yaitu anggrek macam. Selain itu, ada pula tanaman kayu tas yang saat ini sudah jarang dijumpai di hutan TNBBS.
-
Kenapa ilmu tanpa amal disebut seperti pohon yang tidak berbuah? 'Al ilmu bilaa 'amalin kasyajari bila tsamarin.' Artinya: Ilmu tanpa amal atau praktek seperti pohon yang tidak berbuah.
-
Bagaimana pohon ini ditemukan? 'Fosil tumbuhan jarang ditemukan dalam sejarah bumi. Bahkan lebih jarang lagi kita dapat menemukan fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Kita dapat menghitung jumlah kemunculan fosil tumbuhan pada Paleozoikum Akhir dengan satu tangan, di mana batang pohon diawetkan dengan daun tajuk yang menempel. Dan pohon kecil yang kami temukan hanyalah satu dari segelintir fosil pohon yang daunnya masih menempel pada batangnya.'
-
Dimana pohon bonsai terlarang berada? Jika pendaki melewati jalur Ajisaka, maka pohon besar ini berada di sisi kawasan tersebut.
Sikas, sejenis tumbuhan berbiji primitif. Pada sikas, struktur reproduksi jantan dan betina – disebut kerucut – diproduksi oleh tanaman terpisah. E. woodii juga berkembang biak melalui cabang, artinya tanaman induk mengeluarkan tunas yang berubah menjadi tanaman dewasa lainnya.
Nah, pada abad ke-20, ahli botani memindahkan beberapa cabang dan mentransplantasikan beberapa batang asli dari jenis jantan yang kesepian ini di Afrika Selatan. Hal ini telah memunculkan sekitar 500 tanaman terpisah yang hidup di kebun raya di seluruh dunia.
Masalahnya, reproduksi seksual diperlukan untuk kelangsungan hidup spesies pohon ini dalam jangka waktu yang panjang. Untuk membantu cabang sikas jantan menemukan pasangan, para ilmuwan telah meluncurkan serangkaian penerbangan drone di hutan asli sikas yang terpencil dan tidak dapat diakses.
Pakai AI
Untuk bisa menemukan pasangannya, para ilmuwan menggunakan algoritma AI untuk menyaring citra visual yang dikumpulkan oleh drone.
“Pendekatan proyek kami dalam menggunakan AI berfokus pada identifikasi visual sikas, yang menyerupai pohon palem jika dilihat dari atas,” kata Laura Cinti, salah satu pendiri C-LAB dan peneliti di Universitas Southampton di Inggris.
“Awalnya, kami mengadopsi model deteksi yang secara rutin digunakan dalam industri kelapa sawit untuk menghitung pohon palem, namun untuk mengoptimalkan sudut pandang spesifik dan bentuk sikas yang unik, kami melatih algoritma pengenalan gambar yang kami buat sendiri sendiri,” lanjutnya.
Survei pada tahun 2022 dan 2024 menangkap ribuan gambar dari Hutan Ngoye seluas 79 hektar dari 4.000 hektar. Kamera drone menangkap gambar dalam lima panjang gelombang dengan harapan dapat mengidentifikasi ciri pohon itu, sehingga memudahkan untuk membedakannya dari pepohonan di sekitarnya.
“Kami menganalisis ciri-ciri ekologi untuk secara strategis menargetkan wilayah di mana sikas paling mungkin ditemukan, dimulai dari tepi hutan – tempat E. woodii ditemukan,” kata Cinti.
Survei sebelumnya juga pernah dilakukan oleh ilmuwan lain tetapi tidak membuahkan hasil. Namun ia berharap bisa menemukan pasangan dari pohon itu agar bisa berumur panjang dengan menggunakan AI. Tujuan utamanya adalah menghasilkan bibit yang subur dan sehat yang kemudian dapat dilepasliarkan ke habitat aslinya.