Dicampakkan FB, hacker Palestina akan dapat Rp 100 juta
Sebelumnya, hacker ini diketahui tak dihargai hasil kerja kerasnya oleh Facebook.
Upaya Khalil Shreateh untuk mendapatkan perhatian dari Facebook akhirnya mendapatkan sambutan baik. Setelah menuliskan kelemahan Facebook dalam akun pribadi Zuckerberg, Khalil sepertinya akan menjadi OKB alias Orang Kaya Baru.
Seperti yang dilansir oleh VR-Zone (21/8), hal ini setelah Khalil didukung untuk mendapatkan hadiah USD 10 ribu atau sekitar Rp 100 juta dari Facebook. Padahal, sebelumnya Facebook menyatakan Khalil tak akan mendapatkan imbalan apapun karena melanggar ketentuan.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang dilakukan hacker setelah berhasil meretas perusahaan? Perusahaan yang berbasis di Chicago membayar para peretas sekitar dua minggu setelah sejumlah data perusahaan dicuri, dan pejabat CNA dikunci dari jaringan mereka.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
CTO BeyondTrust, Marc Maiffret, adalah orang di balik dukungan terhadap hacker whitehat asal Palestina tersebut. Menurut Maiffret, Khalil berhak atas hadiah uang yang dijanjikan Facebook karena membantu menemukan sebuah lubang keamanan di Facebook.
Untuk mendukung hal ini, Maiffret pun membuat sebuah penggalangan dana khusus bagi Khalil dengan tujuan mengumpulkan uang sebesar USD 10 ribu. Maiffret sendiri tak hanya jual omong untuk dukungan ini, dirinya juga merogoh kocek sebesar USD 3 ribu agar target USD 10 ribu tersebut terpenuhi.
"Biarkan kita mengirim pesan kepada para peneliti keamanan di dunia bahwa kita menghargai apa yang mereka lakukan demi kebaikan bersama," kata Maiffret dalam situs penggalang dana gofundme.com.
Menanggapi hal ini, Khalil merasa sangat senang. "Saya menghargainya, salam terbaik saya untuk semua orang yang melakukan hal tersebut," terang Khalil.
Sebelumnya, Khalil Shreateh melakukan post di laman Zuck yang menyatakan adanya kerentanan keamanan di Facebook yang menyebabkan seseorang yang bukan teman bisa post di laman orang lain. Namun, laporan yang dilansir oleh Shreateh ini tak ditanggapi dengan baik oleh tim keamanan Facebook. Dikatakan, ini bukanlah sebuah celah keamanan.
"Beberapa hari lalu, saya menemukan sebuah lubang serius di Facebook yang membuat pengguna lain bisa post di timeline orang yang bukan temannya," terang Shreateh.
Meskipun membantu menemukan celah keamanan, Shreateh tak akan mendapatkan imbalan apapun karena dianggap melanggar ketentuan. Seperti diketahui, Facebook memberikan uang sebesar USD 500 atau sekitar Rp 5 juta bagi mereka yang mau melaporkan bugs seperti ini kepada siapa saja.
Berita terkait:
Seorang hacker beberkan bug FB di timeline Zuckerberg