Dua kali down, server Pokemon GO belum stabil?
yang paling sering terjadi adalah sudah masuk dan bermain, lalu tiba-tiba terjadi 'nge-freeze.'
Semenjak dirilis pada 6 Juli lalu, masyarakat dunia masih belum surut untuk memainkan game populer yang berbasis augmented reality, Pokemon GO. Selain masih belum adanya peluncuran resmi di Indonesia dan sulitnya menangkap Pokemon di tempat tertentu , masyarakat dunia menemui satu masalah dalam memainkan game ini, yakni server yang down.
Dilansir dari Daily Mail (17/7), jejaring sosial diramaikan keluhan pengguna aplikasi Pokemon go yang mendapat pesan 'failed login' ketika akan masuk ke aplikasi tersebut dan mulai memelihara Pokemon mereka. Bahkan server dari The Pokemon Company juga down pada hari sabtu, bertepatan dengan diluncurkannya aplikasi Pokemon GO di 26 negara Eropa.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
Server dari game ini pun sebenarnya dari awal sudah berjuang untuk mengatasi sangat banyaknya permintaan masyarakat dalam memainkan game ini. Menurut laporan, pengguna Pokemon GO di Eropa dan Amerika Serikat kesulitan untuk mengakses game tersebut. Atau yang paling sering terjadi adalah sudah masuk dan bermain, lalu tiba-tiba terjadi 'freezing,' atau lebih populer disebut nge-freeze.
Pokemon GO sendiri sepertinya sudah mengetahui penyebab dari permasalahan ini, dan masalah server ini sudah diselesaikan. Hal ini seperti yang telah disampaikan dalam tweet dari akun resmi Pokemon GO, pada hari minggu lalu.
"Permasalahan yang menyebabkan masalah server telah diidentifikasi. Para trainer seharusnya sudah bisa mencari Pokemon di dunia nyata."
Namun meski pihak Pokemon GO sudah merasa menyelesaikan masalah ini, Daily Mail masih melaporkan adanya banyak sekali pengguna yang mengeluh dengan sebagian besar gagal login dengan peringatan dari aplikasi Pokemon GO berupa: "Server kami sedang mengalami masalah. Silakan datang lagi nanti."
Menurunnya server Pokemon GO ini terjadi diprediksi karena sistem teknis dari server Pokemon GO tak mampu menangani adanya rilis secara global dari Pokemon GO. Belum lagi Pokemon GO juga sudah dimainkan oleh banyak orang di belahan dunia, meski di negaranya aplikasi resminya belum dirilis.
Bahkan, di hari sabtu (16/7) lalu, fans Pokemon GO dikejutkan oleh server yang berhasil dibobol oleh hacker. Grup hacker berisi 6 orang peretas, PoodleCorp, berhasil membuat server di Niantic down selama beberapa saat. Di saat yang bersamaan para pengguna tak bisa login baik dari perangkat iOS ataupun Android.
Hal ini membuat server Pokemon GO sudah down sebanyak dua kali dalam kurang dari 3 minggu game ini dirilis.
Juru bicara dari Niantic menyebutkan bahwa sebenarnya hal ini bukan serangan hacker dan server mereka jadi terbobol. Menurut developer dari Pokemon GO tersebut, servernya down hanya karena server belum bisa mengatasi jumlah masif masyarakat yang mengunduh dan bermain Pokemon GO.
Hal ini masuk akal karena tipe peretasan yang dilakukan grup hacker tersebut adalah DDoS, sebuah bentuk peretasan menggunakan botnet, yang memanfaatkan pengguna internet yang tak sengaja mengunduh software dengan file corrupt. Jika diaplikasikan ke Pokemon GO, bisa jadi hal ini berkontribusi besar dalam turunnya server yang tak mampu menangani terlalu banyak unduhan dalam satu waktu.
Hal ini juga menjadi bahasan menarik karena ternyata server dari Pokemon GO masih belum sestabil itu untuk menangani banyaknya pengguna Pokemon GO. Mungkin Pihak Niantic belum memproyeksikan bahwa pengguna game ini akan membludak dan akan dimainkan di luar negara yang telah dirilis seperti yang terjadi saat ini.
Tentu jika Niantic serta The Pokemon Company telah berkomitmen untuk merilisnya di seluruh dunia, masalah server ini tentu akan tiada sejak awal, karena tentu database yang ditampung akan lebih diperbesar lagi.
Baca juga:
Menhan sebut awalnya Pokemon Go lucu, tapi ternyata mengganggu
Iklan tawarkan jasa transportasi cari Pokemon muncul di OLX
Demam Pokemon Go: BIN, Istana sampai menteri ikut komentar
Lihat sunset & buru Pokemon, para pengunjung serbu Pantai Losari
Pokemon Go sukses besar, film versi Hollywoodnya bakal dibuat?
Mesir sebut Pokemon Go ancam keamanan nasional
Politikus PDIP: Aplikasi Pokemon Go dapat disalahgunakan