E-commerce Bakal Punya Tren Baru di 2022
Open Labs, mengatakan bahwa 2021 merupakan tahun yang luar biasa untuk dunia bisnis terlepas dari tantangan-tantangan yang ada. Pandemi COVID-19 yang terjadi jelas merupakan faktor yang memberikan dampak besar pada sektor eCommerce di Indonesia.
Open Labs, mengatakan bahwa 2021 merupakan tahun yang luar biasa untuk dunia bisnis terlepas dari tantangan-tantangan yang ada. Pandemi COVID-19 yang terjadi jelas merupakan faktor yang memberikan dampak besar pada sektor eCommerce di Indonesia.
Mengacu pada pengalaman dan kondisi-kondisi dua tahun terakhir dan mengasumsikan perkembangan-perkembangan di 2022, Open Labs memproyeksikan tren-tren eCommerce yang muncul di Indonesia tahun ini.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
CEO Open Labs Jeffrey Yuwono mengatakan, cukup optimist dengan lanskap pertumbuhan eCommerce Indonesia di 2022. Hal ini ditunjukan oleh pertumbuhan eCommerce Indonesia yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.
"Menurut laporan terakhir dari - Technology-empowered Digital Trade in Asia Pacific – total ukuran pasar eCommerce Indonesia mencapai US$ 43.351 miliar (Rp 628.6 triliun) di 2021. Ukuran pasar tersebut menujukkan potensi eCommerce Indonesia mendekati potensi Korea Selatan dan Tiongkok," kata dia dalam keterangannya, Rabu (9/3).
Berikut adalah beberapa trend industry eCommerce Indonesia yang perlu diperhatikan di 2022, menurut Open Labs, adalah:
Tren pertama pertumbuhan moderat e-commerce Indonesia. PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh hanya sekitar 5% dan pertumbuhan PDB yang tidak besar ini berarti daya beli konsumenkonsumen Indonesia tidak akan secara drastic meningkat di 2022. Dengan mempertimbangkan hal-hal tesebut, Open Labs percaya pertumbuhan sektor eCommerce Indonesia akan berada pada level moderat.
Tren kedua adalah pada 2021, GMV (gross merchandise value) Indonesia mencapai nilai total $70 miliar – yang berarti peningkatan pertumbuhan tahun ke tahun mencapai sebesar 49%. Peningkatan pesat tersebut disokong oleh pertumbuhan 52% di sector eCommerce (e-Conomy SEA 2021).
Diproyeksikan pada 2025, ekonomi berbasis internet secara keseluruhan diprediksi mencapai $146 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) mencapai 20%. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pada 2030, ekonomi digital Indonesia akan diharapkan tumbuh 5 kali lipat hingga mencapai US$330 miliar (Rp 4,702 triliun).
Dan yang ketiga, Open Labs meramalkan bahwa fesyen/kecantikan dan makanan akan tetap menjadi kategori nomor 1 di bidang eCommerce dalam hal jumlah pelaku usaha dan nilai total penjualan. Keempat, live streaming serta kelima adalah tren keamanan.
"Hanya masalah waktu saja tren ini akan menguasai Indonesia. Karena kita masih berada di tengah-tengah pandemi di tahun ini, tim riset kami telah menyimpulkan bahwa tren ini akan menjadi tren besar bagi eCommerce Indonesia di 2022," ujar Jeffrey.
(mdk/faz)