Gerhana bulan total terlama akan terjadi 28 Juli nanti!
Gerhana bulan total terlama akan terjadi 28 Juli nanti! Proses pengamatan gerhana bulan total terlama ini tidak akan dilakukan secara umum. Pasalnya, gerhana bakal berlangsung sejak dini hari sampai Subuh. Puncaknya pukul 03.23 WIB.
Bagi yang belum tahu, di akhir Juli nanti bakal ada sebuah fenomena langka yang akan terjadi. Adalah fenomena gerhana bulan total terlama yang terlihat di beberapa bagian bumi. Menariknya, Indonesia termasuk dalam negara yang akan dapat melihat gerhana bulan total terlama itu.
Dalam rangka menyambut gerhana bulan total terlama, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan melakukan pengamatan khusus. Diketahui, gerhana bulan total terlama akan terjadi pada 28 Juli 2018, tepat pada waktu dini hari.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan gua di Bulan? Dalam tulisannya di jurnal Nature Astronomy, para peneliti menyatakan mereka menganalisis pengukuran radar oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA dan membandingkan hasilnya dengan tabung lahar di Bumi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di permukaan Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan mengenai permukaan Bulan? Dilaporkan IFLScience, Kamis (12/7), beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai "Manusia di Bulan" kini telah diketahui usianya.
-
Mengapa gerhana matahari total menarik perhatian ilmuwan? Peristiwa ini menawarkan kesempatan unik bagi para ilmuwan untuk mempelajari korona matahari, yaitu lapisan luar atmosfer matahari yang biasanya tersembunyi oleh cahaya terang dari matahari itu sendiri.
-
Apa itu Gerhana Bulan Penumbra? Gerhana bulan penumbra adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika bulan bergerak melalui bayangan penumbra Bumi. Penumbra adalah bayangan luar yang lebih terang dan lebih kabur dibandingkan dengan umbra, bayangan inti yang gelap.
Disampaikan Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, proses pengamatan gerhana bulan total terlama ini tidak akan dilakukan secara umum. Pasalnya, gerhana bakal berlangsung sejak dini hari sampai Subuh.
"Ya, nanti kita bakal lakukan pengamatan, tapi bukan untuk umum karena gerhana ini bakal terjadi di dini hari pada 28 Juli 2018," ujar Thomas kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (18/7/2018).
Saat ditanyakan apakah ada pengamatan khusus terhadap peristiwa alam ini, Thomas berkata kalau pihaknya hanya ingin mengabadikan momen gerhana bulan saja. "Tidak ada tujuan sains, hanya untuk mengabadikan foto prosesnya saja," lanjutnya.
Dijelaskan peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto, seluruh wilayah Indonesia memiliki kesempatan untuk melihat gerhana bulan total pada 28 Juli, tepat pada waktu dini hari.
"Puncaknya pukul 03.23 WIB. Di banyak berita disebutkan tanggal 27 Juli (waktu Greenwich, UK)," ujar Rhorom kepada Tekno Liputan6.com via pesan teks.
Terkait durasi gerhana, Rhorom mengungkap durasi gerhana 3 jam 55 menit, sedangkan durasi gerhana total 1 jam 43 menit. Lalu, kenapa durasi gerhana bulan kali ini lebih lama dari biasanya?
"Memang lama karena saat itu Bulan jauh dari Bumi (di titik apogee, tampak sebagai micromoon), kebalikan dari Super Blue Blood Moon pada Januari lalu," tandasnya.
Perlu diketahui, gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam posisi sejajar, sehingga membuat bunyi terhalangi oleh bayangan Bulan.
Gerhana sebagian akan terlihat selama 3 jam 55 menit. Hal ini juga akan membuatnya sebagai gerhana terlama sejak 2011 hingga 2020.
Mereka yang tinggal di Amerika Serikat tidak bisa menyaksikan peristiwa kosmik ini. Alih-alih begitu, NASA menyebut mereka yang tinggal di negara adi kuasa tersebut harus menunggu hingga Juli 2020 untuk menyaksikan gerhana bulan.
Awal tahun ini ada gerhana bulan total pada 31 Januari. Saat itu, terjadi peristiwa gerhana bulan bernama Super Blue Blood Moon, atau yang biasa disebut dengan supermoon.
Saat itu Bulan memiliki ukuran lebih besar dan terang. Sebutan bulan biru sendiri adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan.
Pada saat Super Blue Blood Moon, beberapa wilayah bisa menyaksikannya, misalnya Hawaii, Alaska, Kanada, Australia, dan Asia. Tidak hanya itu, Amerika Serikat bagian barat dan Rusia juga bisa menyaksikan kejadian langka ini.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I. R.
Baca juga:
Penampakan supermoon di tengah erupsi Gunung Mayon
Melihat gerhana bulan menghiasi Monas
Menyaksikan tahap-tahap terbentuknya gerhana bulan total dari Planetarium
Antusias warga saksikan gerhana bulan total di Planetarium
Kekhusyukan warga menjalani salat gerhana di Monas