Go-Jek Disebut-sebut Bakal Suntik Dana ke JD.ID
JD.ID sebagai e-Commerce patungan antara perusahaan Tiongkok JD.com dengan perusahaan lokal disebut-sebut tengah membicarakan kemungkinan suntikan dana terbaru dari Go-Jek.
JD.ID sebagai e-Commerce patungan antara perusahaan Tiongkok JD.com dengan perusahaan lokal disebut-sebut tengah membicarakan kemungkinan suntikan dana terbaru dari Go-Jek.
Mengutip laporan KR-Asia, Minggu (13/1), Go-Jek kabarnya akan berinvestasi senilai USD 100 juta di JD.ID. Jika Go-Jek benar-benar berinvestasi di JD.ID, e-Commerce ini bakal memiliki nilai valuasi sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 14,4 triliun dan menyandang status sebagai unicorn.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
Saat ini, Indonesia telah memiliki empat startup unicorn yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Sejauh ini, kabar mengenai investasi ini belum terkonfirmasi. Pihak Go-Jek sendiri belum memberikan komentar atas kabar ini. Namun demikian jika terbukti kemitraan Go-Jek dan JD.com di Indonesia akan makin meluas.
Pasalnya, raksasa e-Commerce Tiongkok itu pernah menginvetasikan USD 100 juta yang masuk dalam putaran pendanaan seri E Go-Jek senilai USD 1,5 miliar.
Berdasarkan sumber yang dikutip dari The Information, bila itu terjadi, maka Go-Jek dan JD.ID mempertimbangkan aplikasi Go-Jek bisa tertaut langsung ke situs belanja JD.ID. Laporan yang sama menyebut, Go-Jek berencana untuk mengakuisisi saham mayoritas bisnis logistik Indonesia yang sebagian dimiliki oleh JD.com melalui JD Logistic.
Untuk diketahui, JD.ID mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. Tak hanya e-Commerce, kini perusahaan juga menyediakan layanan pengiriman ke 365 kota di Indonesia untuk produk yang dipesan dari JD.ID.
Sekadar informasi, JD.ID merupakan situs e-Commerce patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh JD.com dan sisanya dimiliki oleh Provident Capital, perusahaan investasi regional yang berafiliasi dengan konglomerat Indonesia.
Laporan itu menyebutkan, Go-Jek kemungkinan akan masuk ke JD.ID sebagai pemegang saham terbesar kedua dan mengakuisisi beberapa saham milik Provident Capital.
Rencananya, investasi Go-Jek untuk JD.ID datang saat pasar e-Commerce Indonesia diperkirakan naik delapan kali lipat sejak 2002 hingga 2017. Laporan McKinsey per Agustus menyebut, tahun lalu, pasar e-Commerce Indonesia bernilai USD 8 miliar.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)