Hacker Arab Saudi klaim retas Twitter, 32 juta akun dalam bahaya
Grup hacker ini sebelumnya sudah berhasil membajak akun Twitter Mark Zuckerberg
Masih ingatkah Anda dengan grup hacker OurMine yang meretas akun sosial media Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu? Kini grup hacker asal Arab Saudi itu mengaku berhasil membobol Twitter.
Peretasan Twitter ini diketahui dari data situs LeakedSources yang menunjukkan bila sekitar 32.888.300 username dan password akun Twitter dijual bebas di DarkWeb, pasar gelapnya internet. Data akun Twitter itu bahkan termasuk akun Mark Zuckerberg dan Evan Williams, co-founder Twitter.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Siapa yang diduga melakukan 'pengikisan data' di Twitter? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Tak lama kemudian, OurMine mengunggah kicauan yang mengatakan bila mereka berhasil meretas Twitter. Kicauan itu tak lama kemudian dihapus secara tiba-tiba.
Di sisi lain, juru bicara Twitter mengaku bila sistem keamanan mereka tidak diretas oleh tim OurMine. "Kami percaya bila username dan password itu tidak didapat dari peretasan Twitter," ujar juru bicara Twitter pada Daily Mail (09/06).
Berdasarkan penemuan LeakedSources yang ditulis di blognya, kebanyakan korban klaim peretasan Twitter ini berasal dari Rusia. Jumlah data login akun dari Negeri Beruang Merah diperkirakan mencapai 5 ribu username dan password Twitter.
LeakedSources juga mengamini pernyataan juru bicara Twitter. Kemungkinan besar bocoran data login Twitter itu didapat dari peretasan browser, seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox, bukannya dari Twitter.
Baca juga:
Bantah kena retas, ICMI sebut situsnya segera normal lagi
Unik, gambar porno jadi senjata hacker serang ISIS
Akibat minta blokir Google dan YouTube, situs ICMI diretas hacker
Mengejutkan, ini 6 negara maju yang ternyata gampang dihack!
[Video] Gawat! Hacker bisa retas Facebook Messenger
Hacker Arab Saudi sukses bajak akun Twitter Mark Zuckerberg