Hacker Rusia gunakan Kaspersky untuk retas Badan Keamanan AS
Hacker Rusia gunakan Kaspersky untuk retas Badan Keamanan AS. agen Rusia mencuri data yang sangat rahasia dari Badan keamanan AS, dan ini adalah tindakan kriminal yang sangat besar. Hal ini ternyata dipicu dari pihak Badan Keamanan AS memindahkan berbagai data tersebut ke komputer pribadi di rumahnya
Anda mungkin tidak akan percaya jika kegiatan hacker, menyatut nama besar anti virus dunia.
Dilansir dari The Verge yang mengutip laporan dari Wall Street Journal, pada 2015 lalu, agen Rusia mencuri data yang sangat rahasia dari Badan keamanan AS, dan ini adalah tindakan kriminal yang sangat besar.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Hal ini ternyata dipicu dari pihak Badan Keamanan AS memindahkan berbagai data tersebut ke komputer pribadi di rumahnya, yang mana itu adalah pelanggaran prosedur yang sangat serius.
Cara para hacker mengetahui bahwa ada pelanggaran prosedur berupa pemindahan file ke komputer pribadi, ternyata lewat scan anti virus dari Kaspersky. Kaspersky mengingatkan pada pengguna yang ternyata datanya dengan mudah untuk dilacak hacker, kalau ada file sensitif dalam komputer tersebut.
Salah satu kontraktor Badan Keamanan AS yang bernama Harold Martin-lah yang bertanggung jawab akan hal ini. Ia pun sudah didakwa di tahun 2016 lalu atas kasus ini. Dalam dakwaannya tahun lalu, nama Kaspersky belum disebut-sebut jadi biang masalahnya. Badan Keamanan AS pun bertemu banyak kasus lain, seperti salah satu kontraktor lain yang bernama Reality Winner yang juga terbukti membocorkan dokumen rahasia yang membahas campur tangan Rusia di Peilu AS tahun lalu.
Meski Kaspersky adalah kunci penting dari adanya pelanggaran ini, perusahaan anti virus asal Rusia itu diduga tak tahu menahu atas hal ini. Program anti virus ini memang secara rutin mengirim data telematika ke server pusat, yang mungkin berada di Rusia.
Transmisi ini tentu diproteksi enkripsi menggunakan SSL, namun jika hacker Rusia mampu menembus enkripsi tersebut, data akan dengan mudah dilacak tanpa diketahui pihak Kaspersky ataupun kontraktor Badan Keamanan AS.
Uniknya, seseorang di Twitter yang merupakan pegawai Google di bidang riset, menemukan rentannya intersepsi SSL dari Kaspersky. Sang periset yang bernama Tavis Omandy tersebut, menemukan bug di keamanan anti virus itu dan membuktikan bahwa hacker yang terampil pasti bisa membobolnya dengan mudah. Di titik ini, Kaspersky bahkan tak menyadarinya.
Berbahaya?
Baca juga:
Keamanan digital mutlak saat serangan siber makin beringas
Awas, malware makin beringas menjangkiti perangkat pintar
XL gelar forum diskusi kejahatan siber
Negara-negara ini rentan terkena malware, Indonesia termasuk
Riset Kaspersky: Anak-anak sering kunjungi situs berbahaya ini
Kelompok hacker mengklaim berhasil retas 6 juta akun Instagram, termasuk seleb
Serangan siber lebih mudah mengancam jaringan dengan sekuritas buruk