Hacker sediakan informasi 20.000 orang anggota FBI
Seorang hacker mengklaim diri mendapatkan akses ke intranet departemen pertahanan Amerika Serikat.
Jika anda merasa aman menyimpan informasi di internet, Anda salah besar. Bahkan orang penting pun bisa diretas identitasnya oleh hacker.
Dilansir dari Cnet (8/2), informasi personal dari hampir 30.000 pegawai pemerintahan di Amerika Serikat, termasuk di dalamnya anggota FBI, dirilis secara terbuka di internet. Menggunakan akun surel dari Departemen Hukum, seorang hacker mengklaim diri telah mendapatkan akses ke intranet departemen tersebut.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
Hacker tersebut diduga mengunduh informasi personal lebih dari 20.000 anggota FBI, dan 9000 lebih anggota Departemen Pertahanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Sang peretas mengumumkan informasi-informasi asli tersebut di sebuah website yang infonya berisi nama, jabatan dan detil kontak.
Twitter digunakan untuk menyebarkan informasi tersebut, yang di-tweetkan bersama tagar pro-Palestina. Masih belum jelas seberapa berbahayakah informasi yang beredar ini bagi pertahanan Amerika Serikat.
Juru bicara dari Departemen Hukum Amerika Serikat, menyatakan bahwa informasi tersebut hanyalah informasi kontak saja. Tidak ada informasi tentang detil personal yang sensitif, yang berpotensi membahayakan nyawa dari anggota pegawai pemerintahan tersebut.
Hal ini bukan kali pertama terjadi. Pada Juli tahun lalu, lebih dari 22 juta orang terkena dampak dari serangan cyber yang ditujukan ke kantor-kantor pemerintahan Amerika Serikat. Hal tersebut adalah rangkaian dari serangan cyber yang menjadikan pemerintah Amerika Serikat sebagai target. Website yang jadi korbannya adalah website dari CIA, akun surel gedung Putih, dan akun Twitter Militer Amerika Serikat.
Baca juga:
Remaja 16 tahun ketua grup hacker peretas CIA hingga FBI tertangkap
Layanan video streaming paling hit ini, mendadak disusupi virus
Situs Partai Solidaritas Indonesia down, ulah hacker nakal?
Cerita Bill Gates retas PC sekolah demi duduk samping gadis cantik
Temukan bug di Facebook, hacker ini diganjar Rp 100 juta