IDMARCO sebut e-commerce satu-satunya layani grosir online
IDMARCO sebut e-commerce satu-satunya layani grosir online. Biasanya, perusahaan-perusahaan e-commerce di Tanah Air kerap menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi. Seluruh proses bisnis yang dilakukan bersentuhan dengan teknologi. Namun, berbeda dengan IDMARCO.
Biasanya, perusahaan-perusahaan e-commerce di Tanah Air kerap menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi. Seluruh proses bisnis yang dilakukan bersentuhan dengan teknologi. Namun, berbeda dengan IDMARCO.
Perusahaan milik grup Salim itu, justru memposisikan diri sebagai perusahaan retail yang proses bisnisnya menggunakan teknologi.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana Tally membangun brand lokalnya dan memasuki pasar e-commerce? Sejak ia berdiri, pada tahun 1997 barulah Tally fokus untuk membangun brand lokalnya dengan nama “Tally Underwear” dan mulai melakukan strategi ekspor ke seluruh Indonesia dan mancanegara dari Middle East, Singapore, Malaysia, dan Brunei. Hingga akhirnya di tahun 2019, seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar, Tally semakin menyadari perlunya mengevaluasi dan menciptakan strategi baru untuk ke kemajuan bisnis ke depan, serta mengikuti tren dan perkembangan zaman dengan memasuki pasar e-commerce, salah satunya menggandeng platform e-commerce terbesar Indonesia, yakni Shopee.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
"Kami memosisikan IDMARCO seperti itu. Perusahaan retail grosir yang menggunakan teknologi untuk menjangkau konsumen," ujar Vice President Marketing & Business Development, Regan Dwinanda kepada awak media usai media gathering di Jakarta, Rabu (21/3).
IDMARCO merupakan perusahaan e-commerce yang menjual barang-barang khusus untuk belanja grosir. Segmentasi pasar yang disasarnya pun bukan langsung ke individu konsumen. Melainkan, toko-toko untuk memenuhi kebutuhan belanja bagi end user. Sederhananya, model bisnis perusahaan yang baru berdiri April 207 lalu ialah business to retailer (B2R).
Model bisnis ini tergolong baru dan mungkin belum ada perusahaan e-commerce yang menyasar seperti ini. Sebagaimana diketahui, perusahaan-perusahaan e-commerce saat ini, cenderung lebih banyak menyasar ke konsumen secara individu. Padahal peluang untuk menggarap pasar ini masih begitu besar.
"Potensinya masih besar, tapi belum begitu digarap dengan baik segmen ini. Kalau kita melihat data penjualan melalui e-commerce yang terbaru, itu kan naik menjadi 3,1 persen di tahun 2017. Saya rasa, akan lebih baik ke depannya dan bakal terjadi perubahan behavior konsumen termasuk untuk segmentasi B2R ini," jelasnya.
Saat ini, IDMARCO sendiri telah memiliki 5.000 lebih pelanggan. Dari jumlah pelanggannya itu, didominasi di Pulau Jawa dan sebagian kecilnya di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jumlah pelanggan yang masih kecil di luar Jawa, disebabkan pihaknya di tahun ini baru melakukan ekspansi.
Ia pun menargetkan, nantinya pelanggan IDMARCO bisa tumbuh lebih cepat khususnya di luar pulau Jawa. Hal itu disebabkan berdasarkan data Nielsen, pasar retail khususnya di luar Jawa sedang bergeliat. Berbeda dengan di pulau Jawa.
"Di Pulau Jawa, pelanggan kita tetap rawat, di luar Jawa kita kembangkan. Kita targetkan total pelanggan bisa melebih sekaranglah. Pastinya kita belum bisa share angkanya," katanya.
Dikatakan Regan, dari jumlah 5.000 pelanggan itu, sebagian besar merupakan pelanggan tetap. Menurutnya, besaran repeat order dari pelanggannya bisa mencapai 60-70 persen. Sementara, rata-rata jumlah transaksi bervariasi, dari yang minim hingga mencapai puluhan juta rupiah.
"Konsep B2R ini berbeda dengan konsep B2C. Repeat ordernya cenderung lebih besar dan pelanggan banyak lebih loyal," terangnya.
Melihat repeat order yang cenderung besar, maka tidak dimungkiri kehadiran profit pun akan lebih cepat. Tentu saja berbeda dengan e-commerce yang menyasar end user.
"Profit pasti. Kita ingin bangun perusahaan yang berkelanjutan," singkat dia.
Baca juga:
Alibaba akhirnya 'telan' mayoritas saham Lazada
Di Maker Fest 2018, JNE sediakan program khusus dukung industri kreatif
Bangkit lagi, elevenia tak ingin asal gelontorkan dana besar
Zyrex kembali masuk bisnis laptop
Di JD.ID laptop Zyrex dijual Rp 2 jutaan
Shopee luncurkan Kreasi Nusantara, ruang 300 produk UMKM lokal mejeng tiap bulan
Advan G2 resmi dijual eksklusif di Shopee