Ilmuwan Kembangkan Baterai Masa Depan, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Ilmuwan Kembangkan Baterai Masa Depan, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Baru-baru ini, ilmuwan mengembangkan jenis baterai baru yakni zinc-air. Ini diprediksi menjadi baterai masa depan karena bertenaga, ramah lingkungan, lebih aman, dan tentunya membuat ia lebih hemat.
Namun, baterai zinc-air konvensional saat ini memiliki masalah teknis, seperti ketidakstabilan kimia yang tinggi, serta reaksi parasit yang berakar pada penggunaan elektrolit alkali yang menyebabkan ireversibilitas elektrokimia.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Di mana teknologi sains praktik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Contohnya seperti teknologi sains praktik pada teknik elektro, rekayasa optik, mikroteknologi, atau pembangkit listrik.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
Terkini, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Wei Sun dari MEET Battery Research Center di University of Muenster telah mengembangkan kimia baterai baru untuk baterai zinc-air yang mengatasi masalah-masalah itu.
"Elektrolit non-alkali inovatif kami membawa bahan kimia zinc peroxide (ZnO2) / O2 reversibel yang sebelumnya tidak diketahui ke dalam baterai zinc-air," ujar Sun dikutip dari Eurekalert via Tekno Liputan6.com.
Mereka menerbitkan hasil rinci proyek penelitian mereka di jurnal "Science", yang melibatkan peneliti dari Fudan University di Shanghai, University of Science and Technology di Wuhan, serta University of Maryland dan Laboratorium Penelitian Angkatan Darat AS.
Stabil Selama 320 Siklus
Dibandingkan dengan elektrolit alkali kuat konvensional, kata Sun, elektrolit berair non-alkali yang baru dikembangkan ini memiliki beberapa keunggulan, seperti zinc anode digunakan lebih efisien dengan stabilitas kimia lebih tinggi dan reversibilitas elektrokimia. Elektrolit baru ini didasarkan pada garam zinc trifluoromethanesulfonate.
Pada akhirnya, baterai zinc-air baru ini dapat beroperasi dalam jangka panjang secara stabil selama 320 siklus dan 1.600 jam di bawah atmosfer udara ambien.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat
Baca juga:
Ilmuwan Ini Sebut Sampah Peradaban Alien Pernah Lintasi Bumi
Tiongkok Dilaporkan Buka Akses Teleskop Pemburu Alien ke Dunia
Microsoft Berencana Kembangkan Chatbot Dengan Kemampuan Bicara Seperti Manusia
3 Fenomena Aneh di Jagat Sains yang Jadi Temuan Revolusioner
4 Fenomena Film 'Fiksi Ilmiah' yang Ada di Dunia Nyata
Pesawat Penumpang Antar Roket Satelit ke Orbit Bumi
4 Misteri Gunung Berapi yang Terungkap Oleh Sains