Imbas blokade Israel, dokter Gaza bisa ciptakan stetoskop 3D murah
Modal awal untuk menciptakan stetoskop tersebut hanya Rp 100 ribuan
Tarek Loubani, seorang dokter Kanada keturunan Palestina yang kini bekerja di Jalur Gaza telah berhasil membuat alat medis murah menggunakan teknologi 3D. Uniknya, hal itu terjadi berkat blokade Israel.
Ya, delapan tahun sejak blokade diberlakukan di Jalur Gaza, rumah sakit di wilayah Palestina telah menghadapi kekurangan pasokan keperluan medis. Ironisnya, bantuan dari luar negeri yang masuk belum bisa menutupi tingginya kebutuhan alat medis.
-
Bagaimana teknologi masa depan digambarkan mengubah Jakarta? Isi video tersebut seolah ingin menceritakan, bahwa teknologi masa depan akan masuk dan mengubah bentuk Jakarta bukan hanya sekedar menjadi kota metropolitan, melainkan sebagai kota yang futuristik penuh kecanggihan teknologi.
-
Kapan Pertempuran Gaza Ketiga berakhir? Sejarah 7 November 1917: Berakhirnya Pertempuran Gaza Ketiga dengan Kemenangan Inggris
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana cara Petronas memanfaatkan teknologi dalam eksplorasi di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. "Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana," pungkas Yuzaini.
Alasan itulah yang mendorong Dr. Loubani menciptakan sebuah stetoskop yang inovatif. Dibuat menggunakan mesin cetak 3D, stetoskop ini hanya dibanderol Rp 30 ribuan. Sangat murah bukan?
Hebatnya, selain murah, stetoskop 3D buatan Dr. Loubani juga mempunyai keakuratan stetoskop buatan pabrik yang sebelumnya dipakai oleh rumah sakit di wilayah Gaza.
"Stetoskop ini sama baiknya dengan stetoskop di luar sana dan kami memiliki data untuk membuktikannya," kata Loubani, Huffington Post (14/09).
Tidak ingin karyanya hanya bisa dinikmati di Jalur Gaza, Dr. Loubani berencana membangun sebuah website yang berisi desain stetoskop 3D-nya. Lewat proyek 'open-source- bernama 'Glia', Dr. Loubani ingin semua orang bisa dengan mudah mencetak stetoskop mereka.
Bagi warga Gaza, penemuan Dr. Loubani adalah angin segar yang telah lama mereka tunggu. Bagaimana tidak, selama bertika dengan Israel, satu per tiga dari pasien rumah sakit di Gaza terancam tidak bisa mendapatkan bantuan medis layak akibat kurangnya alat medis hingga obat-obatan yang jumlahnya mencapai ratusan jenis.
Baca juga:
Beton 'ajaib' Eropa ini bisa jadi solusi banjir Jakarta
Tak direstui, Uber Indonesia galang suara lewat petisi online
Terbang ke luar angkasa, GoPro ini ditemukan setelah 2 tahun
Diklaim banyak terobosan, Elevenia diganjar penghargaan
UC Browser 10.7 untuk Android beri pengalaman browsing lebih cepat