FOTO: Kisah Haru Dokter Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak-Anak di Tenda Pengungsian Jalur Gaza
Bekerja sepanjang hari dengan kondisi hampir tidak ada obat, dokter Rajaa Okasha melakukan apa yang dia bisa untuk membantu anak-anak yang sakit dan terluka.
Bekerja sepanjang hari dengan kondisi hampir tidak ada obat, dokter Rajaa Okasha melakukan apa yang dia bisa untuk membantu anak-anak yang sakit dan terluka.
FOTO: Kisah Haru Dokter Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak-Anak di Tenda Pengungsian Jalur Gaza
Seorang dokter spesialis anak, Rajaa Okasha membuka layanan kesehatan gratis di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza, Palestina, pada 11 Februari 2024. Setiap hari, sejumlah orang tua mengantre panjang di depan tenda Rajaa Okasha untuk memeriksakan kesehatana naknya yang sakit. REUTERS/Saleh Salem
Antrean panjang pasien di luar tenda dokter Rajaa Okasha ini menunjukkan betapa layanan sukarelanya ini sangat dibutuhkan bagi anak-anak Palestina setelah empat bulan serangan tanpa henti Israel. REUTERS/Saleh Salem
Bekerja sepanjang hari di bawah kanvas dan hampir tidak ada obat yang tersedia, dokter Rajaa Okasha melakukan apa yang dia bisa untuk barisan anak-anak yang sakit dan terluka yang tak ada habisnya. REUTERS/Saleh Salem
Dilaporkan Reuters, Okasha sendiri menjadi tunawisma setelah meninggalkan rumahnya di Beit Hanoun, tempat pertama yang menjadi sasaran serangan darat Israel. Seperti mayoritas warga Gaza, dia kini berada di Rafah di perbatasan dengan Mesir. REUTERS/Saleh Salem
“Ketika saya melihat seorang anak, saya merasa perlu untuk memberinya pengobatan dan mencoba membantunya,” kata Okasha, menjelaskan mengapa dia mendirikan tenda sebagai pusat pengobatan gratis untuk anak-anak di Rafah.
Diketahui, serangan tanpa henti yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika sayap militer kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran.
Sejak saat itu Israel mendeklarasikan perang dan melancarkan serangan membabi buta, baik lewat darat, laut, dan udara. Lebih dari 29 ribu orang meninggal dunia akibat serangan tersebut, di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baru-baru ini, Israel mengungkapkan pihaknya akan memperluas serangan darat hingga ke Rafah, kota terakhir yang menjadi tempat berlindungnya jutaan warga Palestina di Jalur Gaza.