Ini Contoh Nyata Dokter Punya Dedikasi Luar Biasa, Tetap Mengobati Warga Gaza Meski Satu Kakinya Diamputasi karena Bom Israel
Berikut contoh nyata dokter yang memiliki dedikasi luar biasa tetap mengobati warga Gaza meski kakinya diamputasi.
Genosida di Gaza, Palestina, masih belum berakhir meski tahun telah berganti. Israel terus menerus melancarkan serangan kepada masyarakat Gaza.
Puluhan ribu warga sipil pun telah menjadi korban kekejaman pasukan Israel. Di tengah genosida yang dilakukan Israel, ada sosok pahlawan yang begitu berjasa bagi warga Palestina.
Ia tak takut dan tak gentar untuk mengobati warga Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel. Luar biasanya, Ia merawat para pasiennya meski satu kakinya telah diamputasi karena dibom oleh Israel.
Lantas siapa sosok dokter yang memiliki dedikasi luar biasa tetap mengobati warga Gaza meski kakinya diamputasi tersebut?
Melansir dari akun Instagram handsfoundation.idn, Jumat (3/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Contoh Nyata Dokter Punya Dedikasi Luar Biasa
Seorang dokter bernama Khaleed Al-Saeedni berhasil mencuri perhatian masyarakat luas. Hal ini lantaran dedikasinya yang luar biasa sebagai dokter pediatri di Rumah Sakit Al-Aqsa, Gaza.
Beberapa waktu lalu, kaki kanan dokter Khaleed terkena pecahan serpihan rudal yang diluncurkan oleh pasukan Israel. Luka pada kakinya semakin diperparah karena penyakit diabetes yang diderita olehnya.
Dokter Khaleed pun terpaksa harus mengamputasi kaki kanannya tersebut. Operasi berjalan dengan lancar.
"Saya terkena serpihan rudal pada perang ini dan karena saya memiliki diabetes, kaki saya harus diamputasi. Kondisi saya semakin memburuk karena kurangnya perlengkapan medis di Jalur Gaza pada saat saya terkena serpihan," ungkap dokter Khaleed Al-Saaedni.
"Pada periode perang kali ini, jadi kaki kanan saya telah diamputasi," lanjutnya.
Langsung Bekerja Usai Kaki Diamputasi
Dua bulan lalu, dijelaskan bahwa dokter Khaleed mendapatkan kaki prostetik yang cocok dengan kaki kanannya.
"Sekitar dua bulan yang lalu, saya mendapatkan kaki prostetik. Alhamdulillah keadaan saya mulai membaik," kata dokter Khaleed.
Lebih lanjut, dokter Khaleed mengatakan bahwa kaki prostetik (kaki palsu) begitu penting baginya saat ini. Apalagi Ia harus kembali bekerja di departemen anak-anak sesegera mungkin.
"Bagi saya, itu memang kebutuhan yang sangat penting. Saya kembali ke pekerjaan saya di departemen anak-anak, yang saya anggap sebagai rumah kedua," ujarnya.
Ia pun begitu bahagia, terlebih Ia bisa kembali melanjutkan pengabdian sebagai seorang dokter pediatri membantu para pasien di Rumah Sakit Al-Aqsa. Ya, sang dokter dikatakan langsung kembali bekerja melayani pasien-pasien di rumah sakit.
Disebut Dokter Pediatri Terbaik
Dedikasi luar biasa yang diberikan oleh dokter Khaleed rupanya dirasakan juga oleh rekan sesama tim medis di Rumah Sakit Al-Aqsa, Gaza.
Salah satunya adalah seorang perawat bernama Tayser Abu Suweireh. Ia menyebut bahwa dokter Khaleed adalah salah satu dokter pediatri terbaik yang dimiliki rumah sakit.
"Dia adalah salah satu pediatri terbaik yang kita miliki di rumah sakit Al-Aqsa dan dia juga memberikan peran besar untuk membantu para pasien," ujar Tayser Abu Suweireh, perawat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Tak Pantang Menyerah
Bukan hanya Tayser saja, rekan tenaga medis lainnya di Rumah Sakit Al-Aqsa juga memberikan kesaksian terhadap dedikasi luar biasa yang diberikan oleh dokter Khaleed.
Ia mengatakan bahwa dokter Khaleed satu haripun tidak pernah menyerah. Meskipun dokter Khaleed ada di sebagian besar perang.
"Saya bersamanya dalam sebagian besar perang atau agresi terhadap Jalur Gaza. Dia tidak pernah melewatkan satu hari pun atau menyerah," ujar Said Khattab, kepala departemen ginjal buatan di Rumah Sakit Al-Aqsa.