Ini penyebab perempuan lebih rawan kehilangan data smartphone
Benarkah perempuan lebih cuek keamanan data di smartphone?
Hari ini, 8 Maret 2016, adalah Hari Perempuan Internasional. Nah, ikut merayakan hari bersejarah ini, Kaspersky Lab dan B2B International merilis hasil survei seputar perempuan dan keamanan data mereka. Hasilnya, perempuan terungkap lebih rentan kehilangan data ketimbang pria.
Bagi perempuan foto dan video adalah segalanya
-
Mengapa Hari Perempuan Internasional penting? Peringatan ini penting karena mempromosikan kesetaraan gender dan mengingatkan kita tentang perjuangan dan pencapaian perempuan dalam sejarah.
-
Apa yang dirayakan di Hari Perempuan Internasional? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Hari Perempuan Internasional adalah momen yang didedikasikan untuk memperingati pencapaian perempuan di berbagai bidang dan sekaligus menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi oleh mereka di seluruh dunia.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional diperingati? Diketahui, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan seluruh dunia.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional dirayakan? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional.
-
Siapa yang mengusulkan Hari Perempuan Internasional? Clara Zetkin, seorang pemimpin pergerakan perempuan asal Jerman, mengusulkan agar ada hari khusus yang ditetapkan untuk merayakan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Perempuan Internasional? Momentum ini tidak hanya mengangkat isu-isu kesetaraan gender, tetapi juga membangkitkan semangat solidaritas di antara perempuan dari berbagai latar belakang, budaya, dan wilayah.
Ya, survei Kaspersky menunjukkan bila 53 persen responden perempuan menganggap bila foto dan video di gadget mereka lebih berharga dari data lain. Bahkan, 56 persen mengaku foto dan video itu lebih penting dari si smartphone!
Perempuan lebih doyan share foto
Sekitar 48 persen perempuan mengaku suka berbagi foto diri sendiri, sementara 40 persen berbagi foto orang yang mereka kenal. Fakta ini lantas memicu terjadinya kerentanan penyalahgunaan data berupa foto atau video diri yang dibagikan tadi.
Tak kurang dari 29 persen responden menyatakan bila keamanan foto dan video menjadi ancaman terbesar ketika gadget jatuh ke tangan penjahat siber. Akibatnya, mereka takut bila foto-fotonya dibagikan secara tidak bertanggung jawab dan tanpa persetujuan. Tentu hal ini dapat menyebabkan rasa malu dan sakit hati bila dikirim ke orang yang salah, bahkan hubungan pun bisa terancam.
"Perempuan merasa khawatir tentang dampak emosional yang terjadi kepada orang lain ketika perangkat mereka dicuri atau diretas. Selebriti bukan satu-satunya orang yang merasa khawatir tentang apa yang mungkin terjadi jika foto-foto pribadi mereka terekspos ke publik," ujar David Emm, Principal Security Researcher di Kaspersky Lab.
Perempuan belum sadar bahaya ancaman siber
Meski ancaman yang mengintai besar, hanya sekitar 19 persen perempuan yang percaya mereka bisa jadi target serangan hacker. Celakanya, 14 persen mengaku tidak menggunakan solusi keamanan di gadget mereka.
Lebih parah, berdasarkan survei Kaspersky, 27 persen perempuan mengaku tidak mempunyai cadangan data di smartphone. Hal ini membuat mereka beresiko kehilangan semua data saat perangkat teretas, dicuri, atau rusak.
Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan file yang tersimpan pada perangkat digital harus dilindungi oleh kata sandi dan enkripsi. File juga harus secara teratur dicadangkan sehingga jika perangkat dicuri atau rusak, data-data tersebut tidak hilang selamanya.
Baca juga:
[Video] Tega? Lihat Samsung Galaxy S7 dibakar dan disilet
Nyamar jadi game, virus ini ancam setengah miliar smartphone Android
Mitos tentang baterai smartphone ini benar atau salah?
Ratusan ribu Xiaomi Mi 4S ludes di hari pertama penjualan
Ini kabel charger gadget Android-iPhone pertama di dunia
Gara-gara smartphone teroris, Apple bakal didenda pemerintah Prancis