Ini Syarat dari Israel Buat Elon Musk Kalau Starlink Mau Beroperasi di Gaza
Jaringan satelit Starlink milik Elon Musk hanya akan beroperasi di Gaza jika disertai persetujuan dari Israel.
Jaringan satelit Starlink milik Elon Musk hanya akan beroperasi di Gaza jika disertai persetujuan dari Israel.
- Ini Plus Minus Starlink Satelit Elon Musk Masuk Indonesia
- Elon Musk Sempat Mau Beri Bantuan Internet ke Gaza Pakai Satelit Starlink, Tapi Keburu Dicegat Israel
- Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?
- Terkuak Ternyata Ini Alasan Elon Musk Luncurkan Puluhan Ribu Satelit Starlink
Ini Syarat dari Israel Buat Elon Musk Kalau Starlink Mau Beroperasi di Gaza
Israel menyatakan bahwa jaringan satelit Starlink milik Elon Musk hanya akan beroperasi di Gaza jika disertai persetujuan dari Israel.
Menurut laporan Business Insider dan Financial Times, Rabu (29/11), Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi menyatakan bahwa telah terjadi kesepakatan antara Musk dan dirinya mengenai penggunaan unit satelit Starlink di Gaza.
“Elon Musk, saya mengucapkan selamat kepada Anda karena telah mencapai kesepahaman prinsip dengan Kementrian Komunikasi di bawah kepemimpinan saya. Sebagai hasil dari perjanjian signifikan ini, unit satelit Starlink hanya dapat dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza,”
tulis Karhi di platform media sosial X.
Sejak meledaknya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah melakukan pemboman dan pengepungan yang ganas terhadap jalur tersebut, menimbulkan krisis kemanusiaan dan menewaskan setidaknya 14 ribu orang Palestina. Efek lainnya adalah pemadaman listrik dan pemutusan jaringan komunikasi di Gaza.
Melihat hal ini, Musk sempat menyatakan bahwa Starlink akan menyediakan jaringan internet bagi organisasi bantuan yang “diakui secara internasional” di Gaza. Starlink merupakan bagian dari perusahaan roket dan satelit Musk, SpaceX.
Starlink menggunakan konstelasi satelit yang mengorbit Bumi untuk memancarkan konektivitas internet ke tempat-tempat di mana akses tradisional ke web sulit dilakukan.
Tindakannya ini memicu perselisihan dengan pemerintah Israel. Pada saat itu, Karhi mengatakan bahwa konektivitas tersebut akan dipakai untuk kegiatan teroris oleh Hamas, dan Israel akan melakukan segala cara yang ada untuk melawannya.
Kini, Musk baru saja mengadakan kunjungan ke Israel, yang bertepatan dengan hari terakhir jeda permusuhan setelah baru-baru ini juga mendapat kritikan di media sosial X karena memposting komentar yang dianggap bersifat antisemit.
Ketika itu, seorang pengguna X menyatakan bahwa orang-orang Yahudi telah mendorong “kebencian dialektis terhadap orang kulit putih” dan merujuk pada “gerombolan minoritas yang mendukung banjir di negara mereka”.
Musk menanggapinya dengan pernyataan bahwa pengguna tersebut menyatakan “kebenaran sebenarnya”.
Hingga saat ini, baik Elon Musk maupun Starlink belum mengonfirmasi kebenaran dari kesepakatan ini.