Instagram Persulit Pengguna Untuk Posting Komentar Cyberbully
Instagram Persulit Pengguna Untuk Posting Komentar Cyberbully
Platform berbagi foto dan video Instagram, kini sedang mengusahakan untuk jadi platform yang bebas cyberbully. Caranya, adalah dengan membuat para perundung mempertimbangkan apa yang akan mereka kirimkan sebagai komentar.
Dalam sebuah posting blog, bos Instagram yakni Adam Mosseri mengumumkan pendekatan dua arah untuk memerangi perundingan siber di Instagram. Ia sendiri percaya bahwa platform bisa melakukan banyak hal untuk mengekang agar mencegah itu terjadi.
-
Apa Instagram itu? Instagram merupakan aplikasi media sosial berbagi foto dan video yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Kenapa cyberbullying makin umum terjadi? Anak-anak saat ini sering terhubung dengan teknologi, sehingga cyberbullying semakin umum.
-
Gimana cara TikTok mencegah bullying di platformnya? TikTok memperkenalkan Level Konten yang menyortir konten yang tidak sesuai dengan pengguna remaja, menggunakan pembatasan pengaturan privasi secara default, dan mengatur agar konten yang dibuat oleh pengguna remaja tidak masuk ke dalam deretan konten FYP.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
Caranya adalah menggunakan sebuah fitur baru yang berbasis kecerdasan buatan. Fitur ini akan mengidentifikasi komentar jahat yang berpotensi menyinggung sebelum diposting.
Nantinya, pengguna akan diberi peringatan dan dimaksud mendorong pengirim komentar untuk mempertimbangkan kembali komentarnya sebelum dikirim.
Peringatan ini berupa pop-up yang meminta pengguna "untuk memikirkan kembali komentar yang mirip dengan yang banyak pengguna lain laporkan sebagai komentar menyinggung."
©2019 gizmodo.com
Mosseri sendiri menyebut bahwa fitur ini sudah diluncurkan. Akan tetapi tentu, bahasa yang diidentifikasi adalah bahasa Inggris terlebih dahulu.
Menurut sang petinggi, fitur ini dimaksudkan sebagai alternatif pemblokiran atau unfollow, yang mana selalu jadi pilihan ketika perundungan siber telah terjadi. Diharapkan pembullyan bahkan sudah dicegah sebelum terjadi.
"Adalah tanggung jawab kami untuk menciptakan lingkungan yang aman di Instagram," tulis Mosseri di posting blognya tersebut.
"Ini telah menjadi prioritas penting bagi kami sejak lama, dan kami terus berinvestasi dalam pemahaman yang lebih baik dalam mengatasi masalah ini," lanjutnya.
Mosseri sendiri juga punya inisiatif semacam ini karena ia menilai bahwa banyak sekali remaja yang ia catat lebih mungkin mengalami penindasan online namun tak melaporkannya.
Ia pun menyebut juga pembelajaran mesin Instagram yang berbasis AI ini juga nantinya bisa mengidentifikasi intimidasi online dalam bentuk foto dan gambar pula.
Menarik?
Baca juga:
Akun Instagram Diretas, Andre Rosiade Lapor Polda Metro
Instagram Siapkan Fitur Baru Lawan Perundungan Online
Studi: Gen Z Andalkan Instagram Untuk Dapatkan Berita Politik
WhatsApp dan Instagram Kembali Down Kemarin, Mengapa?
Ini Media Sosial Terpopuler di Kalangan Gen Z, Aplikasi Favoritmu Masuk?
5 Artis Ini Raup Miliaran Rupiah Sekali Unggah Foto di Instagram
Instagram dan Pinterest Picu Anak Muda Berani Hutang Untuk Menikah