iPhone dan AI Bakal Dipakai di Pertandingan Sepak Bola untuk Deteksi Offside
Premier League akan beralih ke teknologi offside baru dari Genius Sports yang menggunakan iPhone dan AI untuk memberikan deteksi offside yang lebih akurat.
Liga sepak bola teratas di Inggris, Premier League, akan menggunakan teknologi baru untuk mendeteksi pelanggaran offside.
Mengutip The Verge, Kamis (15/8), Premier League telah mengontrak perusahaan Genius Sports yang akan menggunakan puluhan iPhone dan dipadukan dengan model pembelajaran mesin Artificial Intelligence (AI) untuk membantu wasit pertandingan membuat keputusan offside.
- Siap-siap Bulan Ini Fitur Pertama Apple Intelligence Bakal Diperkenalkan
- Apa Itu Offside? Peraturan Sepak Bola yang Sering Bikin Bingung Penonton Baru
- Bukan Karena Ada Fitur Apple Intelligence Orang Mau Beli iPhone 16, tapi Karena Alasan Sederhana Ini
- 6 Aturan Baru di Liga Inggris Musim Ini: Dari Teknologi Offside sampai Manfaatkan Akun X
Pelanggaran offside seringkali tidak mudah ditentukan, terutama ketika pemain berkerumun sehingga menghalangi pandangan wasit maupun kamera. Di sinilah sistem video assistant referee (VAR) biasanya berperan, mengisi kekosongan dengan menggunakan kamera dan pembelajaran mesin.
Liga sepak bola telah menggunakan sistem VAR selama bertahun-tahun. FIFA, badan pengatur sepak bola dunia, mulai resmi menggunakan teknologi pelacakan anggota tubuh berbasis pembelajaran mesin dan sensor bola yang tertanam pada 2022 setelah melakukan uji coba pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, sistem ini masih memiliki keterbatasan dan sering menimbulkan penundaan yang lama serta human error.
Chief Product Officer Genius Sports, Matt Fleckenstein. menyebut teknologi deteksi offside mereka sebagai "Semi-Assisted Offside Technology" (SAOT).
Genius Sports menyatakan bahwa teknologi SAOT mereka dapat dengan akurat menciptakan render 3D dari setiap pemain. Ini diklaimnya dapat membantu wasit menentukan dengan tepat di mana garis offside dan di mana posisi semua pemain. Untuk melakukan itu, ia mengakui memerlukan banyak kamera.
"Kami beralih dari kamera 4K yang jauh lebih mahal. Kami ingin melihat apakah kami bisa beralih ke ponsel yang lebih mudah didapat,” ungkap dia.
Setelah dilakukan uji coba, perusahaan ini memutuskan menggunakan iPhone, sebagian besar iPhone 15 Pro. Alasannya karena iPhone adalah perangkat yang paling akrab bagi engineer-nya dalam hal pengembangan perangkat lunak.
Fleckenstein menjelaskan bahwa kunci keberhasilan teknologi ini adalah dengan menempatkan 24 hingga 28 iPhone di sekitar lapangan.
Pendekatan ini memberikan Genius antara 7.000 hingga 10.000 titik data yang memungkinkan sistem untuk menghasilkan semacam jaring virtual 3D dari setiap pemain.
"Dengan banyaknya titik data, sistem dapat menoleransi detail yang hilang karena masalah pencahayaan," katanya.
Selain itu, iPhone dapat merekam dengan kecepatan bingkai yang sangat tinggi. Semua data itu kemudian dikirim ke server untuk diproses oleh sistem GeniusIQ.
Setelahnya, algoritma visi komputer dan prediktif GeniusIQ memproses data untuk mengidentifikasi bagian tubuh individu hingga jari-jari pemain. Hasilnya, mampu memprediksi di mana posisi pemain berada ketika terhalang dari pandangan.
Teknologi ini diharapkan mulai digunakan secara penuh oleh Premier League sebelum akhir tahun ini dan akan terus digunakan sepanjang musim. Sayangnya, Fleckenstein mengatakan tanggal pastinya belum diumumkan.