ISIS Dilaporkan Gunakan TikTok Untuk Rekrut Teroris
ISIS Dilaporkan Gunakan TikTok Untuk Rekrut Teroris
TikTok kini sedang merengkuh kepopulerannya di seluruh dunia. Aplikasi yang memiliki basis pengguna dari kaum Gen Z ini bahkan telah jadi aplikasi paling banyak diunduh di AS tahun 2018 lalu. Di Februari lalu, TikTok dan Douyin yang merupakan TikTok versi Tiongkok menyentuh 1 miliar unduhan secara global.
Namun belakangan aplikasi ini justru menarik demografi yang berada di spektrum lain: organisasi teroris.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Siapa saja yang lebih tertarik dengan berita di TikTok dibandingkan dengan media sosial lain? Studi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan. Sedangkan konsumen berita reguler di Reddit, X, LinkedIn, dan YouTube milik Alphabet (GOOGL.O) lebih cenderung adalah laki-laki.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
Melansir laporan dari Wall Street Journal, TikTok telah menghapus dua lusin akun karena memposting propaganda ISIS. Akun tersebut memposting deretan video seperti pejuang ISIS yang membawa senapan, mayat, serta nyanyian mars ISIS.
Beberapa video dilaporkan menarget calon pejuang ISIS masa depan, yang berupa video glorifikasi militan ISIS yang diiringi lagu mars ISIS.
Terdapat video lain yang menggunakan tema "Jihad Lover" yang menarget wanita muda. Ada pula video yang berisi wanita-wanita muda yang menuliskan dirinya "jihad dan bangga."
Uniknya, semua video ini menggunakan deretan fitur TikTok yang ada dalam aplikasi, seperti filter dan juga hati.
Langgar Kebijakan TikTok
Mempromosikan terorisme adalah salah satu poin yang dilarang dalam kebijakan pengguna di TikTok. Secara spesifik, organisasi kriminal dan teroris dilarang menggunakan TikTok.
Juru bicara TikTok menyebut bahwa akun-akun dan konten semacam ini akan diblokir permanen dari TikTok.
"Konten yang mempromosikan organisasi teroris tidak memiliki tempat di TikTok. Kami secara permanen memblokir seluruh akun dan perangkat yang terasosiasi seketika telah teridentifikasi, dan kami secara berkelanjutan akan mengembangkan kontrol yang lebih kuat untuk secara proaktif mendeteksi aktivitas mencurigakan," tulis juru bicara TikTok dilansir dari Business Insider.
TikTok sendiri kini memiliki ribuan moderator konten yang tersebar di Tiongkok dan AS untuk mengawasi koneten semacam ini.
Sejak organisasi ini ada, ISIS merekrut anggota melalui media sosial. Berbagai platform seperti Facebook dan juga Telegram, terbukti jadi andalan organisasi teroris tersebut untuk mendapat 'pejuang' baru.
(mdk/idc)