Jangan Pernah Lakukan Ini di TikTok, Bisa Diblokir Permanen
Jangan pernah macam-macam mengunggah konten soal ini di Tiktok jika tidak mau diblokir permanen.
TikTok kembali menegaskan terkait perlindungan anak dengan memperketat kebijakan pengguna di bawah batas umur. Langkah yang dilakukan seperti pembatasan usia minimal pengguna, aturan terkait fitur tertentu seperti direct message atau fitur live, hingga tindakan tegas untuk setiap pelanggaran.
Communications Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, mengatakan bahwa sejak 2024, TikTok sudah membuat kebijakan batas usia penggunanya di Indonesia, yakni 14 tahun. Jadi, anak-anak yang berusia di bawah usia tersebut tidak diizinkan untuk memiliki akun TikTok.
-
Kenapa username TikTok lucu penting? Username TikTok lucu yang mudah diingat, menarik, dan relevan dengan konten dapat membantu Anda membangun identitas online yang kuat dan memperluas jangkauan.
-
Bagaimana TikTok membuat pengguna tetap terlibat di platformnya? Temuan ini mengungkap praktik desain TikTok yang manipulatif dan membuat ketagihan, yang dirancang untuk membuat pengguna tetap terlibat selama mungkin.
-
Apa itu username TikTok lucu? Username TikTok lucu yang menghibur dapat memiliki dampak positif bagi pengguna TikTok.
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Bagaimana cara username TikTok lucu menarik perhatian? Pengguna TikTok sering mencari konten yang menghibur dan menginspirasi, dan username yang lucu dapat menjadi indikasi bahwa Anda adalah seseorang yang menyenangkan dan kreatif.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
Untuk pengguna berusia 14-15 tahun, TikTok menerapkan aturan ketat seperti tidak diizinkannya direct message dan tidak bisa mengunduh konten yang ada di aplikasi tersebut.
"14-15 tahun tidak bisa ada direct message, misalnya. Dan kemudian kontennya tidak bisa di-download dan seterusnya. Kalau 16-17 tahun, dia bisa setuju. Default-nya no direct message, tapi dia bisa memiliki apakah mau dibuka atau tidak," kata Anggini dalam acara Year End Media Gathering TikTok, Tokopedia, dan ShopTokopedia, di Jakarta, Senin (23/12).
Selain itu, pihak TikTok juga menegaskan bahwa setiap pelanggaran yang punya potensi membahayakan kesejahteraan anak, seperti misalnya menggunakan anak untuk berjualan dan yang lain sebagainya, akan ditindak tegas.
"Kalau misalnya ada konten yang bisa mengancam kesejahteraan anak, itu akun bisa kena blokir permanen. Bukan hanya kontennya yang diturunkan, tapi akunnya hilang," jelas Anggini.
Dirinya juga mengatakan bahwa pengguna yang terkena ban karena pelanggaran tersebut, tidak akan bisa lagi membuat akun di TikTok.
Berpaling pada fitur live di TikTok, pihaknya menetapkan bahwa usia minimal untuk menggunakan fitur tersebut adalah 18 tahun. Jadi, jika ada seorang anak yang di bawah usia tersebut muncul dalam live tanpa pengawasan orang tua atau tidak dengan orang tua dalam live itu, maka siaran akan langsung dihentikan.
Dengan berbagai kebijakan, TikTok mengungkapkan bahwa mereka terus bekerja sama untuk membuat kebijakan keamanan dengan pakar-pakar tentang perlindungan anak di seluruh dunia, pada masing-masing bidangnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia