Jumlah Aktivitas Kriminal di Aplikasi Telegram Melonjak
Laporan The Financial Times (FT) dan Cyberint menemukan, ada peningkatan lebih dari 100 persen dalam penggunaan Telegram oleh penjahat siber.
Laporan The Financial Times (FT) dan Cyberint menemukan, ada peningkatan lebih dari 100 persen dalam penggunaan Telegram oleh penjahat siber.
"Layanan pesan terenkripsi semakin populer di kalangan pelaku ancaman yang melakukan aktivitas penipuan dan menjual data curian," kata analis ancaman siber Cyberint Tal Samra.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa Jaka Tingkir sering dipuji oleh netizen? 4 Bisa dilihat di foto yang diunggahnya, Jaka sangat fotogenic. Nggak heran dia sering dapat pujian ganteng dari netizen.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang dijodohkan oleh netizen? Yang unik adalah bahwa kedua pedangdut ini bisa saling kenal karena dijodohkan oleh netizen, hal tersebut mereka sampaikan saat diundang dalam acara Brownies yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
"Itu (layanan pesan terenkripsi) lebih nyaman digunakan ketimbang dark web," kata Samra seperti dilansir Engadget, Selasa (21/9).
Samra juga menambahkan, selain lebih nyaman daripada dark web, Telegram juga dinilai cenderung kurang diawasi oleh pihak berwenang.
Laporan tersebut menemukan, jumlah aktivitas kriminal di aplikasi Telegram melonjak usai munculnya perubahan kebijakan privasi WhatsApp.
Sebelumnya, para pengguna WhatsApp sempat memprotes kebijakan aplikasi milik Facebook itu. Pasalnya, WhatsApp meminta penggunanya untuk menerima kebijakan yang memungkinkan mereka berbagi data dengan Facebook.
WhatsApp pun mengklarifikasi bahwa mereka tidak akan bisa membaca komunikasi pribadi penggunanya, meski tidak sedikit orang yang memilih bermigrasi ke Telegram.
Dalam laporan FT dan Cyberint, ditemukan jaringan besar hacker yang berbagi dan menjual kebocoran data di kanal Telegram dengan puluhan ribu pelanggan.
Respons Telegram
Telegram pun mengklaim sudah menghapus saluran/ channel, tempat di mana sekumpulan data dalam jumlah besar termasuk email dan kata sandi dijual. Penghapusan dilakukan setelah FT melaporkan temuan mereka pada perusahaan.
Telegram juga mengatakan, mereka "memiliki kebijakan untuk menghapus data pribadi yang dibagikan tanpa persetujuan."
Pihak Telegram juga mengaku memiliki "kemampuan moderator profesional yang terus bertambah" yang menghapus 10 ribu komunitas publik setiap harinya, karena melanggar syarat dan ketentuannya.
Sumber: Liputan6 / Giovani D. Prasasti