Jaringan Kriminal Asia Tenggara Doyan Pakai Telegram
Laporan PBB ungkap Telegram digunakan secara luas oleh jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk perdagangan data, malware, dan aktivitas ilegal lainnya.
Sebuah laporan terbaru dari UNODC, kantor PBB yang menangani urusan narkoba dan kejahatan, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi sarana utama bagi jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal dalam skala besar.
Mengutip Reuters, Selasa (8/10), laporan ini menambah daftar tuduhan terhadap Telegram. Sebelumnya, Prancis telah mengajukan tuntutan terhadap pendiri Telegram, Pavel Durov, dengan tuduhan membiarkan aktivitas kriminal di platformnya.
-
Apa keunggulan Telegram untuk komunikasi di luar negeri? Aplikasi gratis lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan mudah saat di luar negeri adalah Telegram. Keunggulan dari Telegram adalah dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi lebih cepat kualitas jaringan internet sedang kurang bagus. Selain itu, Telegram juga relatif hemat biaya dan aman digunakan karena sudah menggunakan enkripsi end-to-end.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
Menurut laporan UNODC, aktivitas ilegal yang terjadi di platform tersebut meliputi perdagangan data hasil peretasan, seperti informasi kartu kredit, password, dan riwayat penelusuran. Selain itu, berbagai alat kejahatan siber, seperti perangkat lunak deepfake dan malware untuk pencurian data, juga dijual secara luas di Telegram.
Bahkan, terdapat bursa mata uang kripto yang tidak memiliki izin untuk kegiatan pencucian uang. Laporan tersebut juga menunjukkan adanya bukti kuat mengenai pasar data gelap yang beralih ke Telegram, di mana penjual secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
Perlu dicatat bahwa Asia Tenggara merupakan pusat utama bagi industri penipuan yang menargetkan korban di seluruh dunia, dengan nilai yang diperkirakan mencapai miliaran dolar. Industri penipuan ini diprediksi dapat menghasilkan antara USD 27,4 miliar hingga USD 36,5 miliar.
Mengenai laporan UNODC, Telegram belum memberikan tanggapan resmi. Sebelumnya, CEO Pavel Durov ditangkap oleh otoritas Prancis segera setelah tiba dengan pesawat jet pribadinya di bandara Paris pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Menanggapi hal ini, Telegram segera mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk tuduhan bahwa Pavel Durov harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan aplikasi chatting tersebut.