Gubernur BI: Transaksi Digital Memudahkan, Tapi Rawan Serangan Siber
Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Gubernur BI: Transaksi Digital Memudahkan, Tapi Rawan Serangan Siber
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi digital memiliki segala macam manfaat. Namun, dia tidak memungkiri bahwa transaksi digital rawan terhadap serangan siber.
Di satu sisi, Perry juga mengatakan, transaksi digital sering kali disalahgunakan misalnya saja digunakan untuk bertransaksi judi online, hingga penyalahgunaan data pinjaman online ilegal.
"Sebagian digitalisasi rentan terhadap serangan siber, sebagian digital digunakan untuk perjudian ilegal, intermediasi atau pembiayaan pinjaman ilegal. Namun yang terpenting, penyalahgunaan data," kata Perry saat menyampaikan sambutan pada acara The 9th International Conference & Call for Papers Journal of Islamic Monetary Economics & Finance, Rabu (25/10).
Dia berpandangan, UMKM merupakan upaya terbaik mempercepat digitalisasi keuangan Islam atau transaksi syariah.
Untuk itu, menurutnya perlu ada percepatan digitalisasi UMKM serta sertifikat halal, sebab hal ini akan memperluas skala ekonomi menjadi lebih besar.
"UMKM adalah salah satu hal yang bisa kita majukan. Ini salah satu tagline kita, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Digitalisasi UMKM berjalan sehingga skalanya bisa kompetitif dan lebih produktif," ujar Perry.
Bank Indonesia mencatat UMKM yang menggunakan QRIS untuk proses pembayaran telah mencapai 37 juta pengguna.
Selain itu, QRIS juga tersambung dengan negara lain yakni Malaysia dan Thailand, serta akan terhubung di Singapura dan Korea Selatan.
"Kami sudah menghubungkan QR dengan Malaysia, Thailand, dan nanti saya ke Singapura November, empat negara itu sudah, Korea. Bayangkan UMKM kita, termasuk UMKM syariah yang terhubung di empat negara utama," kata Perry.
Merdeka.com