Kaspersky Lab Sebut Ancaman Serangan Web di Indonesia Meningkat Sepanjang Tahun 2018
Pada tahun 2018, Kaspersky Lab menemukan lebih dari 50 juta ancaman web yang menyerang pengguna internet di Indonesia. Ancaman ini mengalami peningkatan sebesar 240 persen dibandingkan di tahun 2017 lalu.
Pada tahun 2018, Kaspersky Lab menemukan lebih dari 50 juta ancaman web yang menyerang pengguna internet di Indonesia. Ancaman ini mengalami peningkatan sebesar 240 persen dibandingkan di tahun 2017 lalu.
Fakta ini akhirnya menempatkan Indonesia di peringkat ke-20 sebagai Negara dengan serangan online terbanyak di tahun 2018, dimana 38.80 persen pengguna hampir terinfeksi dari jenis ancaman tersebut.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Di mana saja serangan siber terjadi menurut peta interaktif Kaspersky? Peta ini dapat diakses melalui tautan https://cybermap.kaspersky.com/, memberikan pandangan yang dinamis dan terperinci tentang aktivitas serangan siber yang sedang berlangsung di berbagai belahan dunia.
-
Dimana ransomware menyerang di Indonesia? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Kapan serangan ransomware di Indonesia meningkat? Fakta mencengangkan lainnya, tahukah kamu kalau Indonesia ternyata menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah serangan ransomware terbanyak di tahun 2022?
"Peningkatan ancaman online di antara 2017 dan 2018 bisa dikatakan sebagai tren global, dimana faktor potensialnya bisa bermacam-macam mulai dari ancaman mobile, banking trojan, penambang koin, adware dan riskware," ujar Suguru Ishimaru, Peneliti Keamanan di Kaspersky Lab, Jepang dalam keterangan resminya, Senin (22/4).
Ancaman berbasis web adalah program malware yang dapat menargetkan seseorang saat menggunakan internet. Ancaman berbasis browser ini termasuk program perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menginfeksi komputer korban.
Ancaman web ini juga dapat dipicu oleh kode berbahaya yang tak disengaja diunduh oleh perangkat komputer atau mobile seseorang, yang kemudian membuka kesempatan untuk terjadinya serangan siber.
Infeksi ini juga dapat dilakukan melalui rekayasa sosial yang melibatkan pengguna untuk mengunduh sebuah program yang terlihat sah, namun nyatanya bertujuan menginfeksi komputer.
Dalam hal ancaman lokal maupun infeksi melalui perangkat yang dapat dilepas, Indonesia mencatat 100,000 lebih sedikit insiden di tahun 2018 yaitu sebanyak 111,522,644 dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 111,617,104. Dari peringkat ke-35 di tahun 2017, kini Indonesia berada di peringkat ke-55 dengan 63.80 persen pengguna terinfeksi ancaman jenis ini.
"Walaupun Indonesia adalah negara kedua dengan infeksi lokal terbanyak di Asia Tenggara, kami masih melihat penurunan ancaman lokal ini sebagai pertanda baik bagi masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa mungkin kewaspadaan akan perangkat yang dapat dilepas seperti flash disk dan drive kini tumbuh semakin baik. Namun, kebiasaan online masih merupakan bidang yang perlu banyak perbaikan," jelas Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Lab.
(mdk/faz)