Kata Menkominfo Soal Prediksi Google Terhadap Ekonomi Digital Indonesia
Kata Menkominfo Soal Prediksi Google Terhadap Ekonomi Digital Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, memandang optimis bahwa ekonomi digital Indonesia bisa capai USD 130 miliar pada 2020.
Jika hal ini nantinya benar, angka tersebut lebih besar dan waktunya lebih cepat ketimbang prediksi Google dan Temasek yang dipaparkan beberapa waktu lalu.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Bagaimana Kementerian Kominfo mengatasi masalah judi online bersama Google? "Betul, saya sudah bertemu Google. Pemrosesan laporan konten judi online bisa menjadi jauh lebih cepat dengan bantuan AI," ujar Budi Arie.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
Google dan Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018, memprediksi Indonesia baru bisa menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai mencapai USD 100 miliar.
Rudiantara menilai prediksi pemerintah tentang nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 realistis. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan bisnis digital di berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, reservasi hotel, travel, dan e-commerce.
Diungkapkannya, saat ini masyarakat Indonesia semakin banyak menggunakan paltform digital untuk bertransaksi. Misalnya untuk travel, sudah sangat jarang terjadi transaksi penjualan tiket perjalanan secara offline.
Hal serupa juga terjadi di bisnis penginapan atau hotel. Belum lagi bisnis e-commerce yang kian berkembang.
"Garuda saja pendapatannya katakan sudah hampir USD 4 miliar, lalu hotel bisnisnya yang bintang 3-4 setahun sudah Rp 100 triliun atau sekitar USD 6 miliar. Belum lagi kalau kita bicara e-commerce bisa berapa miliaran dolar, yang kalau ditotal nilainya bisa mencapai USD 60 sampai 70 miliar," ungkap Rudiantara saat ditemui di ASEAN TELMIN ke-18 di Ubud, Bali, pada Rabu (5/12/2018).
Rudiantara Optimistis dengan Ekonomi Digital Indonesia
Melihat pertumbuhan bisnis digital, maka Rudiantara mengaku optimistis ekonomi digital Tanah Air bisa mencapai US$ 130 miliar pada 2020. "Semakin ke sini semakin cepat, orang belanja sudah menggunakan digital. Jadi USD 130 miliar itu bukan angka yang mengada-ada," tuturnya.
Oleh sebab itu, Rudiantara tidak setuju dengan laporan Google dan Temasek yang menyebutkan ekonomi digital Indonesia baru bisa menembus angka USD 100 miliar pada 2025. Ia pun menyebutkan, laporan terbaru Google ini berbeda dengan prediksi sebelumnya,
"Laporan Google dan Temasek ini yang kedua. Itu revisi dari laporan pertama yang melonjak jauh," katanya.
Indonesia Jadi Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara Pada 2022
Google dan Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018, memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 100 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) tercepat sejak 2015.
Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, sebelumnya mengungkapkan Indonesia sejauh ini memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital tercepat sejak 2015 dibandingkan lima negara lain di Asia Tenggara yakni Malayisia, Filipina, Singaputa, Thailand, dan Vietnam.
Ia pun meyakini pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan semakin tinggi di masa depan. "Indonesia paling besar tingkat pertumbuhannya.
Kami memperkirakan ke depan akan semakin besar dan akan kian tinggi," tutur Randy saat ditemui di kantor Google beberapa waktu lalu.
Total nilai ekonomi digital Asia Tenggara secara Gross Merchandise Value (GMV) pada tahun ini diprediksi mencapai angka USD 72 miliar atau setara Rp 1.043 triliun.
Jumlahnya melesat dengan cepat dari USD 50 miliar dari yang diperoleh tahun lalu. Indonesia sendiri diprediksi akan menyumbang senilai USD 27 miliar untuk perekonomian digital di Asia Tenggara di tahun ini.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty
Baca juga:
5 Menteri Jokowi kekayaannya paling sedikit dibanding lainnya
Pembangunan tol informasi ala Kemkominfo
Hingga saat ini, 82 persen wilayah Indonesia sudah bisa nikmati layanan internet 4G
Chris Kanter jadi bos baru Indosat Ooredoo, ini tanggapan Menkominfo Rudiantara
75 persen jaringan telekomunikasi di Palu kembali normal
Pemerintah bakal bahas peningkatan ekspor ke China dengan Jack Ma di IMF-World Bank
Menkominfo jamin layanan internet di pertemuan IMF-World Bank kencang dan aman