Kemkominfo temukan cara baru ancaman KRACKs, apa itu?
Kemkominfo temukan cara baru ancaman KRACKs, apa itu? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan cara baru atas ancaman KRACKs pada perangkat yang terhubung ke internet melalui WiFi yang diisebut KRACKs (Key Reinstallation Attacks)
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan cara baru atas ancaman KRACKs pada perangkat yang terhubung ke internet melalui WiFi. Disebut KRACKs (Key Reinstallation Attacks), teknik ini mampu mendekripsi data yang dikirim dari router ke perangkat yang sedang digunakan dan sebaliknya. Dalam kata lain, data tetap dapat dicuri meski perangkat sedang tidak terhubung ke WiFi.
Teknik ini tidak hanya memungkinkan dekripsi data pada router dan perangkat. Apabila konfigurasi routerkurang kuat, KRACKs juga memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membaca data pada alat penyimpanan (storage) yang tersambung ke router.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Saat ini, vendor perangkat sedang mencari solusi terbaik yang menyeluruh untuk mengantisipasi KRACKs. Berikut empat tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk sementara waktu:
1. Memperbaharui patch keamanan pada gawai dan komputer sesegera mungkin apabila sudah ada. Pantau pembaharuan patch keamanan secara intensif, terutama jika vendor perangkat belum menyediakan patch tersebut.
2. Pastikan gawai dan komputer terhubung ke internet dengan mode enkripsi seperti SSL/TLS. Apabila diperlukan, gunakan aplikasi pertukaran pesan yang mendukung end-to-end encryption.
3. Untuk sementara waktu, jangan gunakan WiFi, terutama yang tersedia di ruang publik. Utamakan akses internet melalui jaringan kabel atau data seluler.
4. Apabila terpaksa berinternet dengan koneksi WiFi, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang memungkinkan terjadinya pertukaran data sensitif, seperti pengiriman data rahasia, pengiriman uang, pembayaran dengan kartu kredit dan lain sebagainya.
Baca juga:
Fujifilm Indonesia kian fokus di bisnis Medical IT
Proyek mobil otomatis 'rahasia' dari Apple akhirnya tampakkan wujudnya
Intip pembuatan gelang emas dengan mesin cetak 3D
Wapres JK sebut penerapan teknologi jadi solusi perbaikan sektor perkebunan
Canggihnya siswa SD di Nikaragua belajar menggunakan Laptop XO
Wapres JK tekankan teknologi adalah kunci wujudkan mimpi swasembada
Canon rilis EOS 200D, si mungil dengan kualitas mumpuni