Ketua idEA: Investasi Asing Perlu untuk E-commerce
Investasi asing mutlak diperlukan bagi perusahaan rintisan digital, terutama e-commerce. Menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, kebutuhan investasi asing karena bisnis e-commerce berbeda dengan perusahaan-perusahaan konvensional.
Investasi asing mutlak diperlukan bagi perusahaan rintisan digital, terutama e-commerce. Menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, kebutuhan investasi asing karena bisnis e-commerce berbeda dengan perusahaan-perusahaan konvensional.
"Kalau saya melihat investasi asing perlu. Terutama untuk e-commerce. Karena e-commerce itu kan bisnisnya multisprint. Cari uang, dapat, usaha sekeras-kerasnya, uang habis, cari lagi, usaha sekeras-kerasnya lagi, begitu seterusnya kan," jelasnya kepada awak media di Jakarta, Selasa (19/2).
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Terlebih kata dia, ketika sebuah startup mendapatkan pendanaan baru, maka valuasinya akan naik. Ketika valuasinya naik, maka mereka membutuhkan uang tambahan untuk suntikan modal yang lebih lebih besar lagi. Sementara berdasarkan informasi yang dia miliki, di Indonesia hanya ada 1 atau 2 orang yang memiliki uang sebesar Rp 500 triliun.
"Sekarang kita bicara begini, unicorn besar di Indonesia valuasi udah di atas Rp 100 triliun. Sementara, orang terkaya di Indonesia uangnya setahu saya Rp 500 triliun. Artinya, kalau dilihat dari nilai perusahaan ini ada satu atau dua orang Indonesia atau keluarga yang bisa beli perusahaan unicorn. Nah kalau dibatasin investor asingnya, ini gak akan tumbuh. Karena yang bisa beli segede-gede ini cuma dua," terang dia.
Lebih lanjut Untung menjelaskan, investasi asing hanyalah sebagai enabler saja. Tetapi tidak dimungkiri, risko uang menguap keluar negeri memang ada. Namun hanya dalam bentuk dividen.
"Tetapi dampak ekonomi luar biasa. Banyak UKM yang punya penghasilan lebih. Dividen kecil sekali dibandingkan dampak luar biasa UKM tumbuh gara-gara unicorn," jelasnya.