Mabuk, pria Jepang hajar robot berharga puluhan juta rupiah
Tendangan kungfu dilancarkan pada robot yang bisa memahami perasaan manusia itu
Mabuk bisa membuat siapa saja bertingkah di luar kendali, tak terkecuali pria paruh baya asal Jepang ini. Ketika mabuk, pria ini melampiaskan kemarahannya pada sebuah robot yang harganya setara motor sport.
Kejadian tersebut bermula saat seorang pria bernama Kiichi Ishikawa merasa tidak puas terhadap pelayanan pegawai dari Softbank Corp Srore, salah satu toko milik perusahaan telekomunikasi Jepang, Japan Times (08/09).
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Dimana robot penjelajah tersebut akan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Kapan robot gajah itu dibuat? Mesin ini diciptakan oleh M. Marcel Survivet dari Paris, Perancis, di 1932, menggabungkan kecanggihan teknologi dengan imajinasi yang luar biasa.
Merasa marah dan tidak mampu mengontrol emosinya saat mabuk, Ishikawa tidak melampiaskan kemarahannya pada si pegawai Softbank, tetapi pada robot 'Pepper' yang ada di dekatnya.
Berdasarkan video CCTV, Ishikawa terbukti melancarkan beberapa tendangan 'kungfu' pada robot malang tersebut. Padahal, sejatinya Pepper dibuat untuk menyapa pengunjung sembari beramah tamah. Ishikawa pun tidak lama kemudian di tangkap oleh polisi setempat.
Akibat aksi pria berumur 60 tahun itu, robot Pepper mengalami beberapa kerusakan, terutama di komputer internalnya. Meskipun berhasil dioperasikan lagi keesokan harinya, si Pepper belum bisa bekerja secara optimal dan terlihat lebih lambat dalam bergerak.
Perlu diketahui, robot Pepper buatan Aldebaran itu adalah robot canggih yang mampu mengenali dan bereaksi terhadap perasaan manusia yang terlihat dari ekspresi wajah, bahasa tubuh, hingga kata-kata. Berkat kemampuannya itu, satu 'Pepper' dijual dengan harga cukup menguras kantong, sekitar Rp 22 juta.
Baca juga:
Ingin punya teman lucu di rumah? Robot Buddy ini siap untuk dampingi
Peneliti ini 'jualan' tangan robot murah
37 Tahun menahan malu, pria ini akhirnya punya penis robot
Mahasiswa di China ini bisa gerakan robot pakai otak
Agar tak bunuh manusia, robot disebut wajib punya agama