Menkominfo: Awas ada penipuan baru gunakan BBM
Tifatul: Ada modus penipuan baru. Harap waspada.
Penipuan secara nyata ataupun secara online sampai sekarang ini masih kerap terjadi bahkan tidak sedikit yang masih menjadi korbannya. Berikut informasi singkat dari Menkominfo Tifatul Sembiring tentang modus penipuan baru.
Menurut penjelasan di account Twitter pribadinya, Tifatul mengatakan bahwa ada modus penipuan baru secara online yang kini mulai santer terdengar.
Penipuan yang dimaksud adalah penggunaan data pribadi untuk dijadikan sarana menipu oleh seseorang ke seorang korban lain dengan menggunakan identitas korban sebelumnya.
Walaupun tidak menjelaskan secara detail, namun Tifatul sedikit mengisyaratkan bahwa penipuan yang dimaksud adalah menggunakan perangkat mobile yang dapat mengoperasikan aplikasi BlackBerry Messenger (BBM).
Dikarenakan itu, dia menyarankan agar semua pihak dapat berhati-hati dan lebih waspada akan hal tersebut. Berikut adalah cara-cara sang penipu memperdayai korbannya menurut Tifatul Sembiring.
1. Sang pelaku akan mengirimkan SMS ke perangkat mobile sang korban dengan menggunakan kalimat seperti salah satunya adalah, "Tolong invite PIN BB (BlackBerry) aku ya, karena BB-ku habis rusak jadi contact semua hilang. Ini PIN BB-ku yg baru xxxxxxxx."
Sayangnya, tidak dijelaskan apakah sang pelaku mengirimkan SMS tersebut secara random atau massal atau memang sudah ada target pastinya.
2. Setelah sang korban meng-invite PIN BB pelaku, otomatis mereka berteman via aplikasi chat. Kemudian, sang pelaku akan segera menyimpan foto sang korban dan membuat PIN BB atas nama sang korban tersebut.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah PIN BB dapat dibuat secara mandiri? Menurut informasi yang didapat merdeka.com, memang ada 'orang-orang khusus' yang mampu membuatkan PIN BB baru dengan software dan cara yang sangat rumit.
3. Setelah sang pelaku berhasil menyimpan foto dan membuat PIN BB seperti yang dimiliki korban, maka dia langsung melakukan penipuan terhadap orang lain dengan menggunakan identitas sang korban pertama tadi.
Menurut twit di account Twitter Tifatul Sembiring, sekarang ini sudah ada korban yang telah menjadi korban penipuan tersebut.