Meresahkan, begini 4 cara canggih siswa menyontek saat ujian!
Dari hari ke hari, makin banyak oknum memanfaatkan gadget untuk melakukan kecurangan saat ujian
Tanggal 31 Mei 2016 nanti, secara serentak akan dilaksanakan penerimaan mahasiswa baru program Sarjana melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tes ini menjadi salah satu tes terpenting bagi pelajar setelah Ujian Nasional (UN).
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya mungkin akan ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan, terutama dengan semakin canggihnya teknologi gadget saat ini.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Apa saja contoh perangkat teknologi yang membantu proses belajar mengajar? Salah satu wujud konkret dari transformasi ini adalah munculnya berbagai perangkat teknologi dan media pembelajaran yang inovatif. Artikel ini akan membahas contoh-contoh dari perangkat teknologi dan bentuk media pembelajaran yang telah membawa perubahan signifikan dalam proses pendidikan.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Kenapa penggunaan teknologi penting di bidang pendidikan? Teknologi telah menjadi katalisator utama dalam mengubah paradigma pembelajaran tradisional menjadi suatu sistem yang lebih dinamis dan interaktif.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
Memang kecurangan sulit dilakukan mengingat sistem SBMPTN sudah berbasis tes cetak (Paper Based Testing) atau komputer (Computer Based Testing) yang dikombinasikan dengan tes keterampilan. Namun, tidak ada ruginya waspada terhadap metode menyontek berbasis gadget yang akhir-akhir ini marak dilakukan siswa di berbagai negara di dunia. Berikut contohnya.
Kacamata James Bond
Minggu lalu, Arthit Ourairat, rektor dari Universitas Rangsit di Thailand memutuskan untuk menghentikan ujian masuk universitas.Â
Hal itu dilakukan setelah terungkap beberapa calon mahasiswa diketahui memakai kacamata berkamera 'wireless' untuk menyontek saat ujian. Akibat hal itu, sekitar 3000 calon mahasiswa harus mengulang ujian masuk.
Kacamata yang mirip gadget yang biasa dipakai oleh 'James Bond' ini ternyata dapat mengirimkan gambar-gambar soal ke pihak lain di luar ruang ujian. Orang-orang diluar ruangan itu kemudian mengerjakan soal tersebut dan memberitahukan jawabannya lewat jam tangan pintar.
Menurut Arthit, seorang calon mahasiswa minimal harus mengeluarkan uang Rp 300 jutaan untuk melancarkan aksi contek canggih ini. Uang itu dipakai untuk membeli gadget dan membayar jasa tim penjawab soal.
Jam tangan pintar kasat mata
Apabila di kasus Universitas Rangsit siswa hanya menggunakan smartwatch biasa, beda halnya dengan smartwatch yang dijual di situs 24kupi.com ini. Layar smartwatch ini tak bisa dilihat oleh sembarang orang.
Dibekali nama 'Invisible Watch', semua tulisan yang ada di layar smartwatch ini hanya bisa terlihat jika si pengguna memakai kacamata khusus yang dijual satu pakert dengan smartwatch tadi. Tanpa kacamata itu, layar akan terlihat kosong meski sudah dalam posisi menyala.
Jadi yang perlu dilakukan oleh pengguna hanya mengunggah bahan contekan ke smartwatch lalu menggunakan tanpa takut ketahuan pengawas.
Pena pemindai soal
Perusahaan teknologi Innovatiview lewat sebuah video ikut mengungkap salah satu cara peserta ujian melaksanakan contekan terorganisir, yakni berbekal pena pemindai soal.
Mirip seperti kacamata 'James Bond', pena ini dilengkapi oleh kamera dan teknologi Bluetooth. Saat mulai mengerjakan, oknum peserta ujian itu akan memotret soal-soal memakai kamera yang biasanya ada di ujung atas pena. Foto itu lalu secara otomatis terkirim ke smartphone menggunakan Bluetooth.
Smartwatch perpustakaan berjalan
Sebuah perusahaan bernama Digital-Memory telah mengembangkan sebuah smartwatch yang dapat menyimpan berbagai jenis buku atau bahan contekan, yakni RXO-Watch.
Berdasarkan video Digital-Memory di YouTube, RXO-Watch memiliki memori penyimpanan mulai dari 4-16GB. Smartwatch ini juga mampu menyimpan berbagai jenis file dari buku-buku elektronik, seperti Word, PDF, TXT, JPG, dan lain-lain. Tak ayal dengan memakai jam tangan pintar ini, peserta ujian bisa jadi 'perpustakaan berjalan'. Semua contekan ujian bisa dilihat dalam sekejap.
Layar RXO-Watch juga didesain dengan warna gelap, membuat orang lain yang berada dalam jarak tertentu tak sadar bila di layar terdapat tulisan.Â
Menariknya lagi, jam tangan ini dilengkapi dengan tombol darurat. Hanya dengan menekan tombol ini, konten-konten atau bahan contekan di RXO-Watch akan langsung terkunci dan layar smartwatch itu akan berubah menampilkan jam biasa.
Sumber: Daily Mail, YouTube, Phys.org
(mdk/bbo)