Microsoft: 49 Juta pelajar di Indonesia belum miliki komputer
Untuk mengatasi hal tersebut, Microsoft dan 10 vendor komputer mengadakan program komputer murah
PT Microsoft Indonesia mengklaim sebanyak 49 juta siswa sekolah di Indonesia belum memiliki perangkat komputer sendiri. Mereka banyak yang mengandalkan warnet atau bekerja hingga petang menggunakan komputer sekolah dan itu pun masih tetap belum menyelesaikan tugas sekolahnya.
Lucky Gani, Business Group Head Windows Division Microsoft Indonesia, mengatakan hingga saat ini masih banyak keluarga belum mampu memiliki perangkat komputer yang tidak hanya dapat digunakan untuk belajar atau bekerja, tapi juga sekaligus berfungsi sebagai sarana hiburan akibat harga yang tidak terjangkau.
-
Kapan pantun edukasi mulai populer? Pantun adalah bentuk puisi lama yang singkat dan cukup khas dengan bahasa Indonesia.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang dibahas dalam pidato lucu tentang pendidikan? Pada kesempatan ini, saya bermaksud menyampaikan tema terkait, terutama mengenai minat membaca buku.
Perangkat yang populer yang banyak tersedia di warnet dan sekolah, tambahnya, masih terbatas kemampuannya pada konsumsi konten atau hiburan, namun belum dapat melakukan fungsi-fungsi untuk menciptakan dan mengembangkan ide serta kegiatan produktif lainnya.
Menurut Lucky, siswa sekolah memerlukan alat yang mampu melakukan kedua hal tersebut sekaligus, sehingga membantu pendidikan dan pertumbuhan mereka.
"Kampanye CERMAT memberikan kemudahan bagi keluarga Indonesia untuk memiliki perangkat komputer sesuai dengan kebutuhan, sekaligus membuka pintu gerbang ke ekosistem dan pengalaman yang benar-benar baru," ujarnya, Rabu (12/2).
Lucki melanjutkan saat anak mulai berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman atau orang lain menggunakan PC, mereka perlu memahami privasi, bagaimana menghormati orang lain, bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
"Dengan perlindungan keamanan berstandar tinggi, dukungan tim teknis dari Microsoft dan mitra OEM, keluarga dapat lebih fokus pada kegiatan belajar, bekerja, atau bermain tanpa merisaukan keamanan privasi mereka," katanya.
Selama ini, tingginya harga komputer menyebabkan satu perangkat umumnya dipakai bersama. Seringkali PC dibeli tanpa sistem operasi atau di-instal software bajakan, sehingga menimbulkan kerentanan terhadap resiko keamanan.
Hendrik Adrianto, Head of External Communication and CSR PT Trans Retails Indonesia (Carrefour) mengatakan Carrefour menyambut gembira program PC murah CERMAT.
"Kami ikut berpartisipasi dengan memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan berbagai produk notebook Toshiba di jaringan ritel kami. Kami juga memberikan keringanan Zepro dengan bunga 0 persen untuk cicilan selama enam bulan yang berlaku bagi pembelian tanggal 4-16 Februari," katanya.
(mdk/dzm)