Operator bantah tarif SMS bakal naik
Kabar akan naiknya tarif SMS ritel seiring dengan naiknya tarif interkoneksi dibantah oleh operator telekomunikasi.
Kabar akan naiknya tarif SMS ritel seiring dengan naiknya tarif interkoneksi dari Rp 23 menjadi Rp 24 per SMS dibantah oleh operator telekomunikasi.
VP Intercarrier PT Bakrie Telecom Tbk Hery Nugroho mengaku yakin kalau tarif ritel SMS tak akan naik, bahkan obral gratis dari operator akan terus terjadi.
"Kenaikan Rp 1 di interkoneksi tidak akan berpengaruh ke tarif ritel, karena komponen cost yang lain bisa ditekan untuk mengompensasinya," ujarnya kepada merdeka.com, Jumat (21/3).
Kejadian di lapangan, tambahnya, volume trafik sms interkoneksi sekarang terus menurun tergerus oleh aplikasi messaging lain yang berbasis internet (OTT) yang serba gratis. Trafik sms yang masih ramai, kata Hery, terjadi di onnet atau sesama operator sebagai dampak dari bonus sms gratis onnet yang masih diobral.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan penetapan tarif interkoneksi yang baru akan memicu kenaikan tarif ritel SMS dan SLJJ (interlokal).
Menurut Heru, kenaikan ini tentunya akan berimbas pada tarif jual operator ke masyarakat karena salah satu komponen pengatur tarif eceran adalah dua kali biaya interkoneksinya.