Pasca kecelakaan, Google patenkan pendeteksi bus pada mobil otomatis
Sebenarnya, teknologi ini sudah dikembangkan sejak 2014, namun baru dipatenkan baru-baru ini karena kasus kecelakaan.
Sudah sebulan sejak mobil otomatis dari Google menabrak sebuah Bus di Mountain View , California. Berdasarkan hal ini, Google pun akhirnya belajar dari kesalahan.
Dilansir dari Recode (14/3), mobil otomatis Google telah menemukan sebuah alat yang dapat menghindar dari Bus. Pada 8 Maret lalu, beberapa peneliti dari Google mematenkan sebuah teknologi bernama "Pendeteksi Bus untuk Kendaraan Otomatis." Paten ini berisi detil spesifik dari teknologi yang dapat melacak sebuah bus dari ukuran dan warnanya. Secara khusus, alat ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi bus sekolah, yang mempunyai ukuran lebih besar dan berwarna kuning.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari kerja sama Telkomsel dan Google? Layanan RBM akan tersedia untuk pelanggan Telkomsel di Indonesia dan bagi pelanggan pemegang saham Telkomsel, Singtel, di Singapura, dengan mempertimbangkan ketersediaan perangkat yang sudah mendukung teknologi ini.
Sebenarnya, teknologi ini sudah dikembangkan sejak 2014 silam, namun baru dipatenkan baru-baru ini karena kecelakaan yang terjadi. Meski kecelakaan bulan lalu tersebut melibatkan bus kota, bukan bus sekolah, namun paten tersebut menandakan pentingnya keselamatan mobil otomatis di jalan, ketika sudah beroperasi nanti. Tidak akan ada yang menginginkan mobil tersebut nantinya akan benar-benar menabrak bus sekolah bukan?
Hal ini pun disampaikan Google dalam event SXSW 2016 minggu lalu. Chris Urmson, direktur dari unit mobil otomatis Google, menyatakan bahwa Google telah menjalankan 3.500 kali uji coba dengan alat pelacak bus tersebut, untuk memastikan kejadian serupa atau lebih buruk akan 'terjadi lagi.'
Bulan lalu, Google menyatakan bahwa kendaraan otomatis berupa Lexus RX450h yang sedang berjalan dengan kecepatan rendah, menabrak bus yang juga dalam kecepatan rendah. Kronologisnya, bus tersebut sengaja memelankan diri untuk mempersilakan mobil otomatis untuk lewat. Namun seketika, mobil Google yang ada dalam mode otomatisnya, tiba-tiba masuk ke lajur tengah dan menabrak bagian samping bus. Hal ini menyebabkan kerusakan pada spakbor depan, sensor pengemudi, dan roda belakang pada mobil otomatis.
Baca juga:
Manusia akhirnya menang lawan komputer super cerdas Google
Keliling AS naik mobil van, apa yang dicari Google?
Bos perusahaan induk Google ketahuan pakai iPhone
10 Fitur Android N paling top, evolusi terbesar dalam sejarah!
Google beri isyarat, nama resmi Android N sudah pasti?
Google rilis Android 'N' versi developer, banyak pembaruan menarik!