Paten Kontrol Game Milik Google Terkuak
Google dikabarkan kian serius menjajal peruntungan di ranah game. Hal itu diketahui dari paten yang baru saja didaftarkan oleh perusahaan tersebut beberapa waktu lalu.
Google dikabarkan kian serius menjajal peruntungan di ranah game. Hal itu diketahui dari paten yang baru saja didaftarkan oleh perusahaan tersebut beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Digital Trends via Liputan6.com, Senin (11/3), laporan menyebut bahwa Google sudah mendaftarkan paten untuk konsol game besutannya.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Siapa yang bertemu dengan Google membahas judi online? Bahkan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi telah bertemu dengan perwakilan Google untuk membahas upaya pemberantasan konten judi online dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial (AI).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Game apa yang dipertandingkan di Banyuwangi Esports Competition? Banyuwangi Esports Competition mempertandingkan game mobile populer, Mobile Legends: Bang Bang, dengan total hadiah senilai Rp 30 juta.
Namun, kali ini bukan paten perangkat yang didaftarkan, melainkan sistem notifikasinya. Dari informasi tersebut, diketahui bahwa Google sudah menyiapkan sistem notifikasi yang akan memungkinkan kontroler memberi tahu pengguna saat game siap dimainkan.
Tidak hanya itu, notifikasi ini juga berlaku apabila ada permintaan chatting atau ada undangan bermain.
Dalam dokumen yang didaftarkan di United States Patent and Trademark Office tersebut, Google menyertakan desain kontroler. Sekilas, desain ini memiliki kemiripan dengan kontroler DualShock PlayStation 4.
Jadi, kontroler ini memiliki dua joystick, satu directional pad, dan empat tombol gameplay. Tidak hanya itu, tersedia pula sepasang tombol shoulder dan trigger. Gambar itu juga menampilkan keberadaan tombol home dan back di kontroler tersebut.
Ada pula tombol yang disebut sebagai action button dan tombol mikrofon yang kemungkinan ditujukan sebagai akses Google Assitant. Sekadar informasi, paten ini sebenarnya didaftarkan pada Oktober tahun lalu dan merupakan kelanjutan dari paten sebelumnya yang diajukan pada 2014.
Karenanya, ada kemungkinan sudah ada sejumlah perubahan yang dilakukan Google. Adapun konsol game besutan Google ini lebih dikenal sebagai Project Yeti. Program ini sebenarnya menawarkan layanan streaming game berkualitas tinggi dari mesin Google ke perangkat pengguna.
Awalnya, proyek ini disebut hadir sebagai sebuah perangkat Chromecast. Namun seiring berjalannya waktu, Google disebut telah mengubahnya menjadi sebuah konsol mandiri.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)