PC kiamat, Microsoft sekarat
Saham Microsoft terpuruk setelah kabar kematian PC semakin mendekat.
Menurunnya angka penjualan PC dalam kuartal pertama tahun ini ternyata berdampak pula terhadap Microsoft. Saham raksasa IT ini terkoreksi menurun usai laporan tersebut keluar.
Seperti yang dilansir oleh ABC News (11/4), saham Microsoft menurun sebanyak 5,1 persen menjadi USD 28,75 atau Rp 279 ribu saat ditutup (10/4). Ini merupakan penurunan ke sekian kalinya dalam satu dekade terakhir.
-
Apa nama foto wallpaper Microsoft yang terkenal itu? Foto tersebut bernama ‘Bliss’.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Mengapa Microsoft diberikan insentif khusus oleh pemerintah Indonesia? Sebagai balasan atas investasi Microsoft, Budi menyebutkan Indonesia akan memberikan insentif yang kira-kira serupa dengan apa yang diberikan oleh negara lain yang juga telah bekerja sama dengan Microsoft.
-
Kenapa komputer menjadi lemot? Komputer akan menjadi berat dan lemot apabila terlalu banyak menampung data dan digunakan secara terus-menerus tanpa istirahat.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Dimana foto wallpaper Microsoft itu diambil? Saat di perjalanan, ia berhenti lalu mengambil foto sebuah lembah nan indah di Sonoma Country, California, Amerika Serikat (AS).
Hal ini sendiri diakibatkan oleh lesunya penjualan Windows 8 dan semakin memburuknya keadaan pasar penjualan PC saat ini. Ini merupakan saat-saat sulit bagi Microsoft yang selama berpuluh-puluh tahun menggantungkan nasibnya terhadap komputer.
Memang, penjualan PC diyakini tidak akan membaik bahkan hingga 2017 mendatang. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai meninggalkan PC dan beralih ke perangkat mobile.
Microsoft sendiri bukannya tidak memahami hal ini. Mereka pun sudah berupaya dengan meluncurkan OS khusus perangkat mobile ini dan bahkan membuat perangkatnya sekaligus.
Sayangnya, langkah ini belum bisa memberikan harapan cerah atas masa depan perusahaan ini. Nampaknya, sudah saatnya Bill Gates berhenti prihatin dan mulai ikut campur dalam menyelamatkan perusahaan yang dibangunnya dari nol ini.