Pelaku Industri Makin Medesak Butuh Orang-orang Hebat Bidang Digital
Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Ketua Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII), Fadli Hamsani mengatakan penerapan penggunaan Artificial Intelligence (AI), generative AI, dan 5G kini semakin dibutuhkan. Hal ini seiring dengan tuntutan zaman. Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
“Saya setiap tahunnya bertemu kurang lebih 1.500 pelaku industri, hampir sebagian besar tantangannya untuk melakukan transformasi digital adalah talenta,” kata dia saat konferensi pers Ericsson Hackathon 2024 di Jakarta, Rabu (23/10).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana Telkom membangun kapabilitas di platform digital? Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Bagaimana PLN melakukan transformasi digital? “PLN menata proses bisnis lewat digitalisasi dari yang semula berserak, terfragmentasi, menjadi terkonsolidasi dan terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi," ucap Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendemonstrasikan transformasi digitalnya? Transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa PLN menjadi perusahaan yang memiliki customer experience yang diakui di kancah global. "Lewat transformasi digital, PLN mengubah proses bisnis menjadi lebih ringkas, sederhana dan transparan. Terdapat 13 transformasi digital yang telah dilakukan PLN secara end to end dari hulu hingga ke hilir,” tegas Darmawan.
-
Bagaimana TelkomGroup berharap BATIC 2023 dapat mendorong transformasi digital? TelkomGroup bersama dengan telco global lainnya akan mendiskusikan tren dan isu terkini, lalu kita adopt dan brainstorming untuk menghasilkan inovasi yang tentunya bermanfaat untuk masa kini dan masa depan.
Menurutnya, bukan persoalan kapasitas talenta Indonesia yang tidak mumpuni, namun lebih ke jumlah talenta yang memiliki keahlian di bidang transformasi digital masih kurang.
“Indonesia sebetulnya sudah menggaungkan transformasi digital itu sejak 2018. Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital,” ujar Fadli.
Sebagaimana diketahui, Bank Dunia dan McKinsey pernah melakukan riset mengenai jumlah talenta yang dibutuhkan Indonesia untuk bersiap menyambut transformasi digital. Berdasarkan riset itu disebutkan bahwa negeri ini butuh 9 juta talenta digital pada 2030.
Ini artinya, kebutuhan talenta digital ini harus bisa mencapai 600 ribu orang per tahunnya. Jumlah ini tentu saja berat bila dilakukan sendiri. Pasalnya, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat gap sebesar 400.000-500.000 sumber daya manusia per tahun.
“Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media,” ungkap Fadli.
Ericsson Hackathon 2024
Oleh sebab itu, dengan adanya Ericsson Hackathon setidaknya mampu menjembatani persoalan talenta digital. Peluncuran “Ericsson Hackathon 2024” yang bertujuan untuk memberdayakan transformasi digital di Indonesia dengan Generative Artificial Intelligence (Gen AI) dan teknologi 5G.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.
Fokus dari program Hackathon ini adalah pada Smart Manufacturing, sebuah pendekatan yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti IoT, analisis big data, robotics, dan AI untuk mengoptimalkan proses manufaktur serta memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.
Dengan memanfaatkan kekuatan AI dan 5G, para peserta akan menghasilkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan otomatisasi, pemeliharaan prediktif, quality control, dan manajemen rantai pasokan di bidang manufaktur.
Selama periode kompetisi, para peserta tidak hanya akan mendapatkan pengalaman langsung dalam bekerja dengan teknologi canggih, tetapi juga akan mendapatkan bimbingan dari para pakar industri. Registrasi untuk Hackathon akan berakhir pada 31 Oktober 2024 dan pemenang akan diumumkan pada 28 November 2024.
Hadiah senilai Rp 50 juta yang akan diberikan kepada para pemenang Hackathon.
“Hackathon ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen kami terhadap inovasi di Indonesia, dengan membentuk masa depan industri, terutama di sektor manufaktur, melalui pemanfaatan kekuatan Gen AI dan teknologi 5G yang canggih,” kata Krishna Patil, President Director of Ericsson Indonesia.