Indonesia Butuh Ribuan Talenta Keamanan Siber
Program dirancang dengan berbasis online course bersama beberapa modul.
Melihat kajian dan kebutuhan pada talenta digital di Indonesia pada tahun 2023 hingga tahun 2030, menyentuh rata-rata 485 ribu orang per tahunnya. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, angka tersebut menjadi alasan mengapa percepatan talenta digital sangat mutlak diperlukan.
Peluncuran Program Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber dengan memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS) pada Kamis (12/9), memfokuskan pengembangan pengetahuan dasar dan keterampilan tentang keamanan siber akan dilakukan. Mulai dari individu, hingga usaha-usaha kecil. Kominfo juga menargetkan 200 ribu talenta digital per tahun sampai jangka waktu 5 tahun kedepan.
"Jadi nanti itu (mulai) kerjasama dengan kampus, dan beberapa instansi, untuk Umkm juga pelatihan-pelatihan. Jadi 200 ribu (talenta) per tahun itu nanti kita bagi, yang pasti tujuannya itu untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas masyarakat indonesia dalam hal keamanan digital, termasuk soal isu PDP dan sebagainya,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Jakarta.
Program dirancang dengan berbasis online course bersama beberapa modul, seperti how to inventory your device, save an account understanding cyber device, dan cyber security for all business.
Dalam online course, peserta yang mengikuti basic course akan belajar seperlunya dan mendapatkan sertifikat bahwa telah mengikuti program, sedangkan “foundational” course, di mana peserta bisa mempelajari lebih jauh, melakukan tes, dan mendapatkan sertifikat penilaian yang membuktikan peserta melakukannya dengan baik atau tidak.
Aileen Goh, President Director of Mastercard Indonesia, menambahkan akan diberikannya banyak kemampuan basic dalam memahami bagaimana keamanan siber bekerja dan bagaimana menerapkan dalam semua bisnis, jadi para talenta bisa menyiapkan bisnisnya sendiri dan memastikan tetap aman.
Tentunya dengan adanya kerjasama antara Kominfo, Indosat, dan Mastercard melalui program penguatan kapabilitas keamanan siber, diharapkan dapat menjadi dorongan untuk terus berkolaborasi dalam akselerasi agenda transformasi digital demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Di Indosat, kami percaya bahwa talenta digital adalah kunci masa depan Indonesia. Kami merasa terhormat dipercaya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung terobosan ini,” ungkap Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia