Peneliti sebut Samsung Galaxy S6 dan Note 5 bisa disadap
Celakanya, aksi penyadapan ini dapat dilakukan tanpa sepengetahuan si pemilik smartphone
Sebagai smartphone generasi baru dari Samsung, Galaxy S6 dan Galaxy Note 5 dibekali dengan teknologi modem internet canggih 'Shannon' yang menjadi bagian prosesor Exynos 7420. Akan tetapi, keberadaan modem Shannon kini disebut peneliti memungkinkan Galaxy S6 dan Note 5 rawan disadap.
Eksploitasi Shannon ini diklasifikasikan sebagai serangan "man-in-the-middle" oleh penemunya, dua peneliti keamanan bernama Daniel Komaromy dan Nico Golde, SamMobile (13/11).
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker bisa meretas satelit? Diungkapkannya, celah ini memungkinkan hacker jahat bisa dengan begitu mudah meretas satelit dengan menggunakan peralatan yang tersedia di pasaran.
Kerentanan di software Shannon memungkinkan seorang peretas mengubah pengaturan di alat pengontrol jaringan seluler (base station) terdekat untuk membuat panggilan beralih ke base station buatan mereka. Kabar buruknya, kerentanan ini mempengaruhi perangkat high-end Samsung seperti Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge.
Panggilan yang sudah dirubah rutenya ke base station berbahaya kemudian diarahkan ke proxy yang bertugas merekam dan mengirim panggilan itu ke hacker.
Celakanya, aksi ini bisa dilakukan tanpa disadari pengguna. Sehingga pengguna tanpa sadar terus membuat dan menerima panggilan saat mereka sedang direkam. Para peneliti sengaja tidak mempublikasikan rincian lengkap dari bentuk serangan ini publik untuk alasan perlindungan keamanan konsumen. Tetapi mereka telah menyampaikan masalah ini ke Samsung yang diharapkan akan memberikan perbaikan dalam waktu dekat.
Baca juga:
Tahun 2016, Cyanogen jadi OS andalan smartphone murah
Windows 10 atau Android? Smartphone ini tawarkan dua OS sekaligus
Ini trik-trik tersembunyi untuk memaksimalkan smartphone Android
Mampir di Geekbench, dapur pacu Xiaomi 'Gemini' terungkap
Ini bocoran smartphone Android kedua buatan Blackberry