Peretasan termahal? Hacker curi Bitcoin senilai hampir Rp 1 triliun
Nilai tukar Bitcoin langsung anjlok
Kabar buruk baru saja menimpa pengguna Bitcoin, mata uang digital, dimana pusat penukaran Bitcoin Bitfinex di Hongkong baru saja dibobol hacker.
Techworm (03/08) melaporkan bila beberapa orang hacker telah mencuri Bitcoin dari konsumen setara dengan USD 72 juta atau Rp 946,8 miliar dari Bitfinex. Kasus ini bahkan disebut sebagai salah satu peretasan terburuk yang pernah dialami oleh sebuah pusat penukaran Bitcoin.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Tidak aneh bila akhirnya kabar ingin mengguncang publik dan membuat nilai tukar Bitcoin anjlok 20 persen. Bitfinex sendiri masih menghentikan aktivitasnya untuk sementara yang berdampak terhadap penukaran Bitcoin global.
Menurut Reuters, jumlah Bitcoin yang dicuri oleh hacker setara dengan 0,75 persen Bitcoin yang beredar di seluruh dunia. Pihak Bitfinex masih melakukan investigasi akan kasus peretasan tersebut bersama dengan pihak kepolisian.
Terlepas dari itu, masih belum jelas apakah insiden ini akibat ulah orang dalam atau si hacker memang begitu hebat dan bisa mendapatkan akses ke Bitfinex dari luar sistem.
Baca juga:
Hacker jual murah 200 juta username dan password akun Yahoo
Bajak kamera komputer, hacker rekam video masturbasi untuk pemerasan
Cybersecurity bukan sebatas soal teknologi dan regulasi
Mengapa Donald Trump minta hacker Rusia serang Amerika?
4 Kasus pembobolan hacker paling mengerikan di dunia!