Prabowo Dapat Usulan Ganti Nama Kementerian Kominfo, Sudah Ketinggalan Zaman
Nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dianggap jadul. Perlu perubahan nama untuk mengantisipasi perkembangan zaman.
Direktur ICT Institute, Heru Sutadi mengusulkan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran agar mempertimbangkan mengubah nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Usulan perubahan nomenklatur itu lantaran sudah tidak lagi cocok dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.
“Kalau kita perhatikan, Kementerian Kominfo ini kan usianya sudah 23 tahun. Sehingga memang perlu adanya perubahan di dalam Kementerian Kominfo, terutama dalam hal nomenklatur. Kalau kita lihat, nomenklatur informatika saat ini sudah tidak cocok dan tidak sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan zaman,” ujar Heru kepada Merdeka.com, Selasa (15/10).
- Jumlah Kementerian Era Prabowo Lebih Gemuk, Jumlah PNS Bakal Ditambah?
- Pratikno Sebut Prabowo Teken Perpres Nama Kabinet Usai Dilantik Jadi Presiden
- Jumlah Kementerian Pemerintahan Prabowo Masih Disimulasi sampai H-7 Pelantikan
- Kini Resmi Menjabat Wamenkominfo, Ini Potret Lawas Angga Raka Prabowo Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra
Dia pun menceritakan bahwa di awal-awal disematkannya terminologi informatika, kala itu yang berkembang adalah teknik informatika. Lebih kepada perangkat komputernya. Berbeda dengan saat ini di mana digitalisasi kian massif yang menuntut adanya banyak perubahan.
“Tapi dengan perkembangan seluler, teknologi baru yang terkait dengan digitalisasi, internet of thing, big data analitik, artificial intelligence, penggunaannya lebih pas adalah digital. Jadi kita berharap Presiden Prabowo nantinya juga mengubah nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital atau misalnya katakan menambah ekonomi digital atau digital saja,” jelas dia.
Perubahan nomenklatur, menurutnya, sangatlah penting. Karena tantangan digital di masa depan tidaklah mudah. Sebagai contoh, infrastruktur internet masih bermasalah, keamanan siber pun masih menghadapi beragam tantangan.
“Apalagi ekonomi kita ingin meningkat 8 persen, yang amat sangat tidak mungkin bisa tercapai bila mana ekonomi digitalnya itu tidak dibangun. Nah inilah yang kemudian juga mungkin bisa jadi sandaran juga bahwa memang Kementerian Komunikasi dan Informatika juga harus bertransformasi menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital,” kata Heru.
Menebak Calon Menkominfo
Beberapa sumber dari Merdeka menyebut calon Menkominfo 2024-2029, nampaknya akan diisi oleh Meutya Hafid. Pasalnya, dari 49 orang yang diundang Prabowo ke Kertanegara, salah satu yang memberikan sedikit bocoran tentang tugas yang berkaitan dengan Kominfo adalah Meutya Hafid.
"Nanti beliau yang umumkan. Tapi nggak jauh dari bidang saya," kata Meutya.
Meutya merupakan Ketua Komisi I DPR RI yang menangani bidang luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, dan intelijen.
Di komisi I, Meutya bukanlah orang baru. Ia sudah 10 tahun lebih mengawal isu-isu yang berkaitan dengan Komisi I. Maka, kemungkinan ia akan dipilih Prabowo untuk menduduki posisi Menkominfo.
“Tugasnya berat. Ini salah satu fokus,” jelas dia.
Sekadar informasi, sebelum berkarir di Senayan, Meutya merupakan eks jurnalis Metro TV pada 2001-2008. Saat menjadi jurnalis pada Februari 2005, ia pernah disandera oleh kelompok Mujahidin Irak. Disekap bersama juru kameranya, Budiyanto. Mereka berhasil dibebaskan setelah 3 hari kemudian.