Punya smartphone lebih penting dibanding miliki toilet?
Ironis memang, menurut penelitian, jumlah pengguna toilet lebih besar dibandingkan dengan pemilik toilet.
Menjadi suatu hal yang ironis bahwa menurut penelitian jumlah perangkat mobile atau smartphone lebih banyak dibandingkan toilet.
Toilet adalah salah satu sarana yang penting bagi manusia baik sebagai tempat pembuangan akhir dari tubuh maupun sebagai salah satu sarana kesehatan.
Namun, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan bahwa sekarang ini jumlah smartphone lebih banyak dibandingkan jumlah toilet.
Memang memunculkan suatu hal yang ironis ketika orang akan dapat mudah terserang penyakit diare atau sejenisnya ketika kotoran manusia dibuang secara sembarangan dan kuman serta bakterinya dapat menyebar kemana-mana.
Di sisi lain, ketika penyakit diare dan sejenisnya menjadi ancaman utama, justru banyak orang yang lebih mementingkan untuk mempunyai minimal satu perangkat mobile dibandingkan untuk memiliki sarana pembuangan akhir.
Sejumlah penelitian seperti yang dilansir Time (25/03) melansir bahwa diestimasikan 6 miliar dari total manusia di seluruh dunia telah memiliki perangkat mobile.
Uniknya, hanya sekitar 4,5 miliar orang saja yang memiliki sarana pembuangan akhir atau toilet. Lebih buruk lagi, sekitar 2,5 miliar lainnya tidak memiliki toilet yang layak dan 1,1 miliar sisanya bahkan tidak memiliki toilet dalam rumah atau di sekitar tempat tinggal mereka.
Dari jumlah yang timpang tersebut, diasumsikan bahwa sekarang ini, banyak orang yang lebih mementingkan untuk memiliki sebuah smartphone daripada harus membangun atau memiliki sarana kesehatan seperti toilet.
Salah satu contohnya adalah seperti yang dilansir News Yahoo! (22/03), India dengan penduduk yang sangat besar memiliki sekitar 1,2 miliar pengguna mobile dan hanya sekitar 366 juta orang saja yang memiliki sarana kesehatan, toilet.
Tidak hanya di India, Daily Mail (22/03) juga pernah mengulas bahwa China sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak sekaligus terpadat di dunia memiliki sekitar 986 juta pengguna mobile dan hanya 14 juta yang memiliki toilet.
Tentunya menjadi satu fenomena yang unik, lucu sekaligus ironis, ketika semua orang memiliki kesan wajib untuk memiliki gadget tersebut dan justru mengesampingkan sarana kesehatan untuk mereka sendiri.
Dari fenomena tersebut, muncul satu pemikiran bahwa faktor sosial, pendidikan dan pendapatan adalah yang menjadikan hal tersebut terjadi. Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah fenomena semacam itu juga ada?