Rekor Koneksi Internet Tercepat 402 Tbps di Jepang
Kecepatan transfer data sebesar itu sama halnya dengan 5 juta kali lebih cepat daripada kecepatan rata-rata internet di Inggris.
Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia.
Tim yang berasal dari Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT) Jepang ini berhasil meningkatkan kecepatan internet serat optik sebesar 402 terabyte per detik.
Mengutip The Independent, Rabu (3/7), kecepatan transfer data sebesar itu sama halnya dengan 5 juta kali lebih cepat daripada kecepatan rata-rata internet di Inggris.
Lalu bagaimana cara ilmuwan Jepang melakukan itu?
Para ahli menyebutkan bahwa mereka mencapai prestasi tersebut dengan membangun sebuah sistem yang mampu mencakup semua pita transmisi serat optik standar, sekaligus menggunakan berbagai teknologi amplifikasi.
"Metode baru ini untuk membuka wilayah panjang gelombang yang sebelumnya tidak terpakai dapat diadopsi dalam jaringan telekomunikasi masa depan," ungkap ilmuwan NICT.
Teknologi baru yang dikembangkan ini diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan untuk memperluas kapasitas komunikasi infrastruktur komunikasi optik karena permintaan layanan data di masa depan meningkat pesat.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Bagaimana kecepatan internet di negara-negara dengan internet tercepat? Mengutip data We Are Social 2024, berikut kecepatan koneksi internet dari mobile broadband (seluler) hingga fixed broadband dari sepuluh negara.
-
Bagaimana cara tim peneliti mencapai kecepatan internet yang luar biasa tersebut? Hanya saja, para peneliti meraih kecepatan tersebut dengan membuka pita panjang gelombang baru yang sebelumya belum pernah digunakan dalam serat optik. “Secara umum, data dikirim melalui serat optik seperti koneksi internet di rumah atau di kantor,” ucap Dr. Ian Phillips, salah seorang peneliti yang memimpin pengembangan prosesor optik di penelitian ini.
-
Apa saja yang telah dijangkau oleh jaringan 4G XL Axiata di Kepri? Berikut ini pulau-pulau yang telah terjangkau jaringan 4G XL Axiata, yakni di Pulau Bintan, Pulau Kelong, Pulau Mantang, Pulau Numbing, Pulau Pengujan, Pulau Tambelan, Pulau Buru, Pulau Combol, Pulau Durai, Pulau Kundur, Pulau Sanglang Besar, Pulau Sugi Bawah, Pulau Tanjung Balai Karimun, Pulau Ungar, Pulau Air Asuk, Pulau Anambas, Pulau Impul, Pulau Jemaja, Pulau Kanan, Pulau Mengkait, Pulau Mubur, Pulau Siantan, Pulau Lingga, Pulau Selayar, Pulau Singkep, Pulau Natuna, Pulau Subi Kecil, Pulau Batam, Pulau Belakang Padang, Pulau Bulan, Pulau Buluh Batam, Pulau Galang, Pulau Kasu, Pulau Nipa, Pulau Pemping, Pulau Rempang, Pulau Sekokok, Pulau Teluk Bakau, Pulau Bintan, dan Pulau Penyengat.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Bagaimana PT Akses Prima Indonesia meningkatkan kecepatan dan stabilitas koneksi internet di Sentul City? Selain itu, PT Akses Prima Indonesia juga berencana untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan dengan menambahkan perangkat terbaru yang memiliki teknologi mutakhir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan stabilitas koneksi internet di seluruh area Sentul City.
Menurut Ofcom, kecepatan broadband rumah rata-rata di Inggris pada tahun 2023 adalah 69,4 Mbps, dengan kecepatan tercepat yang saat ini diumumkan sebesar 1,13 Gbps. Bahkan kecepatan ini masih sekitar 400.000 kali lebih lambat dari rekor baru.
"Kecepatan data sebesar 402 Tb/s dapat mengunduh sekitar 12.500 film dalam satu detik – lebih dari tiga kali lipat jumlah film yang saat ini tersedia di Netflix," ungkapnya.
Meskipun menggunakan serat optik standar untuk memecahkan rekor baru, kecepatan terbaru hanya dicapai dalam kondisi laboratorium yang optimal dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mewujudkan sebagian dari potensi di dunia nyata.